Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kalsel

Penyegaran Insan Pers Banua, BI Hadirkan Narsum Dewan Pers Kupas Tentang Jurnalis Data

Avatar
447
×

Penyegaran Insan Pers Banua, BI Hadirkan Narsum Dewan Pers Kupas Tentang Jurnalis Data

Sebarkan artikel ini
Pihak BI saat diwawancarai awak media. (foto: leon)
Pihak BI saat diwawancarai awak media. (foto: leon)

Penyegaran (Refreshment) atau pelatihan ulang bagj insan pers banua agar menjadi wartawan berkompeten, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan menghadirkan narasumber Jamalul Insan dari Dewan Pers, menjabat sebagai Ketua Komisi Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi Pers.

BANJARBARU, koranbanjar.net – Dalam paparanya Jamal, — demikian dipanggil, red mengatakan, jurnalis data (Jurnalisme Data) adalah menggali data, namun bukan sembarang data.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Data bukan sembarang data, tentu saja data yang layak disajikan ke publik,” katanya secara virtual di hadapan kurang lebih 30 jurnalis cetak, elektronik, dan online Kalsel  di ruang Berlian Hotel Grand Dafan Banjarbaru, Sabtu(4/12/2021).

Jurnalis data secara umum,orang mengatakan ini harus investigasi, tetapi sebenarnya tidak harus investigasi juga.

Tetapi jurnalis mendata inilah salah satu yang bisa menjadikan wartawan punya diferensiasi kalau ingin mengembangkan jurnalis yang handal.

Dikatakan, wartawan bisa saja mendapatkan data, baik yang tertutup maupun terbuka. Saat ini lanjutnya, banyak wartawan cuma mengejar permukannya saja. Ia bilang, kalau pakai bahasa sekolah, sekali kumpul tugas sudah selesai.

“Misal terjadi bencana, oh terjadi bencana begini, udah selesai, tanpa menggali data, mengapa terjadi, berapa jumlah yang terbakar. Kalau itu dilakukan maka medianya punya berita berbeda,” bebernya.

Kalau cuma sekadar hidup, sebutnya, semua media bisa, dapat rilis sudah cukup, namun sebenarnya rilis itu bukan berita, tetapi bahan berita.

“Tidak haram menulis berita rilis, tetapi saat tayang di media menjadi sesuatu yang berbeda, harus diolah diperkaya sehingga mempunyai diferensiansi,” jelasnya.

Jurnalis data bisa juga diartikan secara umum membuat berita dengan data yang diperoleh dari bahan rilis tadi, tambah Jamal.

Seorang jurnalis data harus mencari, menganalisis hingga menyajikan data untuk kepentingan pemberitaan.

“Jadi jurnalis data adalah kerja jurnalistik yang mengandalkan kekuatan data dan didukung teknologi terkini,”  tukasnya.

Analis Unit Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Kalsel Rakhmat Pratama, mengutarakan mengapa BI mengangkat tema “Jurnalisme Data”.

Dirinyan berpendapat, karena di era keterbukaan ini BI banyak sekali mendapatkan informasi. Tentunya sebagai wartawan perlu suatu kemampuan untuk memverifikasi suatu berita.

“Untuk memverifikasi tentunya wartawan memerlukan data,”  ucapnya.

Sementara perwakilan pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Dadi Esa Cipta, menjabat Ekonom Ahli Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi dalam wawancaranya kepada awak media mengatakan dalam meningkatkan kompetensi insan mendia, BI perlu memperkuat silaturahmi melalui refreshment.

“Refreshment ini kita bungkus dengan pelatihan, karena banyak berbagai kebijakan baru BI yang harus update disampaikan, karena selama ini kawan – kawan media membantu mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan bank indonesia,” ungkapnya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh