MARTAPURA – Masih ingat dengan seorang penyandang cacat (disabilitas), Ikhsan (32), seorang atlet olahraga dari Desa Telok Selong, Kabupaten Banjar, yang telah mendapatkan bantuan kaki palsu justru dari Pemerintah Kota Banjarbaru? Kontraversi bantuan yang datang dari Pemko Banjarbaru, bukan dari Pemkab Banjar tersebut, kini mengundang perhatian netizen asal Desa Telok Selong yang tinggal di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, yakni Muhammad Ali Jennah.
Jauh-jauh dari Kota Palu, Dosen Universitas Tadulako ini sengaja menghubungi redaksi koranbanjar.net, hanya untuk menyampaikan keprihatinannya terhadap layanan Pemerintah Kabupaten Banjar.
“Masak, di era otonomi sekarang, penyandang cacat seperti Ikhsan malah mendapat bantuan dari daerah lain. Apalagi dia seorang atlet olah raga. Seandainya dia bukan atlet pun, sudah seharusnya mendapatkan perhatian, apalagi dia atlet,” ungkap Ali Jennah dengan nada seakan tak percaya.
Dia mengaku mendapatkan informasi perihal Ikhsan dari seorang saudaranya yang mengirimkan pesan melalui whatapps. Sangat kebetulan, Iksah terbilang masih memiliki hubungan keluarga dengan Muhammad Ali Jennah.
“Kalau benar yang membantu adalah Pemerintah Kota Banjarbaru bukan Pemerintah Kabupaten Banjar, itu sudah melanggar konstitusi otonomi daerah,” ucap Dosen yang menyelesaikan S2 Jurusan Hukum Tata Negara ini di Palu.
“Berarti pelayanan dari Pemerintah Kota Banjarbaru memang lebih cepat dan lebih baik ya…?” katanya dengan nada bertanya.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, Perhatian Pemerintah Kabupaten Banjar, terutama Dinas Sosial kepada penyandang cacat atau berkebutuhan khusus seperti Ikhsan (32) sepertinya masih sangat minim.
Menurut Ikhsan kepada Koran Banjar, dia dilahirkan dengan kondisi kaki tidak sempurna. Atas keadaan itu, dia sering mengajukan bantuan kaki palsu ke Dinas Sosial Kabupaten Banjar, namun setelah bolak-balik mengurus berkas dan administrasi, usahanya tak kunjung membuahkan hasil.
“Pernah dulu beberapa kali mengajukan permohonan agar dikasih kaki palsu ke Dinas Sosial, setelah ngikutin saran mereka, harus kesini dan kesana untuk melengkapi persyaratan, tapi nyatanya tak jua ada hasil. Malah kemarin berkas saya disebutkan hilang,” tutur Ikhsan
Lebih mengherankan, bantuan yang diperoleh warga asal Desa Telok Selong itu, berupa sepasang kaki palsu, malah dari Pemerintah Kota Banjarbaru. Semua berkat bantuan dari rekannya yang bekerja di Dinas Sosial Banjarbaru.
“Kaki palsu ini malah saya dapat dari Pemerintah Kota Banjarbaru, berkat dibantu sama rekan saya yang kebetulan kerja di sana, dan untuk mendapatkan itu saya harus mengubah data kependudukan ke Banjarbaru,” jelasnya.(sir/sai)