Perjuangan bocah SD, Maulana untuk meringankan beban orang tuanya patut menjadi contoh. Keterbatasan ekonomi agar tetap bisa sekolah, membuat bocah ini harus banting tulang berjualan kue di pusat Kotabaru, Kalimantan Selatan. Profesi ini sudah dia lakukan sejak SD kelas 3 hingga sekarang duduk di kelas 5 atau selama dua tahun. Seperti apa ceritanya, simak tulisan ini.
KOTABARU, koranbanjar.net – Maulana adalah satu dari sekian banyak bocah yang butuh perhatian. Cita-cita luhur ingin menjadi seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), membuat Maulana harus terus bekerja keras agar dapat membiayai sekolahnya sendiri serta meringankan beban orang tua.
Maulana merupakan siswa SD yang masih duduk di kelas 5 di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dia menjualkan kue, buatan orang tuanya untuk dijajakan berkeliling sedari pagi hingga tengah malam. Semua dilakukan tidak lain untuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk makan, jajan hingga biaya sekolah.
Belum lama tadi, Maulana ditemui koranbanjar.net sedang berjualan Kue Kelelepon di pinggir Jalan Lampu Merah, dan berkeliling di kawasan Taman Kota dan Siring Laut Kotabaru.
“Setiap hari berjualan dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore. Kalau jualan belum habis biasanya habis magrib kembali jualan sampai jam satu malam,” kata Maulana, Rabu (28/4/2021).
Maulana menceritakan, dia berjualan sejak Kelas 3 SD hingga sekarang. Bahkan di balik kesibukannya berjualan, Maulana tidak meninggalkan sekolahnya, karena keinginannya yang cukup kuat untuk menjadi seorang Petugas Pemadam Kebakaran.
“Masih sekolah alhamdulillah. Biar bisa jadi petugas Pemadam Kebakaran,” cetus dia sambil tersenyum malu
Ditanya terkait cita-citanya ingin menjadi Pemadam Kebakaran, Maulana mengatakan, pekerjaan seorang petugas Damkar itu merupakan suatu yang menyenangkan.
“Suka aja melihat petugas pemadam kebakaran. Selain menyenangkan, petugas kebakaran juga bisa membantu orang yang terkena musibah,”pungkasnya.(cah/sir)