Sejak diresmikan 3 bulan lalu hingga saat ini ekowisata alam Kuin Kecil Banjarmasin, Kalsel tidak memiliki kamar kecil untuk buang air besar maupun kecil (toilet). Keadaan itu menimbulkan keluhan pengunjung.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Tak tersedianya toilet di objek wisaya di Jalan Tembus Mantuil Kelurahan Mantuil Permai Kecamatan Banjarmasin Selatan itu sering membuat pengunjung bingungan ketika buang hajat.
“Bagus sih, tapi toiletnya gak ada mas susah ketika kita mau kencing,” keluh salah satu pengunjung yang mengaku datang dari Handil Bakti, Amir.
Pengunjung lainnya dari Km 8 Kabupaten Banjar, Linda, baru 3 kali datang ke wisata alam Kuin Kecil. Dia mengaku suka dengan wisata ini namun kurang luas dan masih banyak lahan yang kosong tidak dimanfaatkan.
“Bagus aku suka, tapi kurang banyak fasilitasnya, dan kurang luas, masih banyak lahan yang kosong, apalagi toiletnya tidak ada, mau kencing di mana kita,” tuturnya.
Sementara pengunjung lainya, Rahul mengaku sering berkunjung ke wisata yang berada di desa terpencil dan padang sawah ini.
“Sering bang kesini, biasa setiap akhir pekan bareng kawan – kawan, cuman satu bang wc (toilet) nya dimana, jadi kalau mau kencing disuruh oleh pengurus ke rumah warga, katanya rumah RT, ” ungkapnya.
Ketua Pokdarwis Ekowisata Alam Kuin Kecil, Hairiyah mengakui kekurangan tersebut.
“Kami sudah sampaikan ke Dinas Pariwisata, katanya diusahakan segera dibangun,” ujar Hairiyah, istri Ketua RT setempat ini.
Tidak dipungkiri, selama adanya wisata alam, kampung Kuin Kecil ramai dikunjungi wisatawan lokal yang datang dari berbagai wilayah.
“Akhirnya Kuin Kecil sekarang sudah dikenal masyarakat luas, khususnya perkotaan di luar sana,” katanya sembari menyebut tingkat perekonomian warga Kuin Kecil meningkat walau tidak signifikan.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Alhak saat dikonfirmasi media ini melalui Whatsapp mengatakan untuk toilet, pihalnya lagi mengajukan proposal meminta bantuan ke BUMN.
“Toilet lagi diajukan proposal bantuan ke salah satu BUMN. Mudah – mudahan dsetujui di tahun anggaran (TA) 2002 ini,” jelasnya.
Selain toilet, keluhan lainnya mengenai dermaga untuk wisatawan yang datang menggunakan kelotok.
Sebab kesulitan menambatkan kelotoknya karena tidak ada dermaga khusus wisatawan.
“Dermaga akan dibangun tahun 2022 oleh Dinas Perhubungan,” ucap Ikhsan singkat.(yon/sir)