Tim pengabdian dari ULM memperoleh hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Tahun Anggaran 2024.
koranbanjar.NET – Pengabdian mengambil tema Pengabdian Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Kearifan Lokal melalui Teknologi Pembelajaran di MGMP Fisika Kabupaten Tanah Bumbu.
Menurut ketua tim, Mustika Wati, dalam upaya memaksimalkan penggunaan teknologi pembelajaran untuk penguatan profil pelajar Pancasila dan kearifan lokal dalam pembelajaran fisika, integrasi platform digital dan media interaktif dapat menjadi strategi yang efektif digunakan oleg guru dalam pembelajaran fisika.
Teknologi seperti simulasi fisika, video pembelajaran, dan aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan kontekstual, sehingga siswa tidak hanya memahami konsep fisika secara teoritis, tetapi juga dapat melihat aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya lokal.
Dengan pendekatan ini, siswa didorong untuk berpikir kritis dan kreatif, serta menghargai warisan budaya mereka, menjadikan pembelajaran fisika sebagai sarana untuk memperkuat karakter dan identitas bangsa.
Kegiatan pengabdian dimulai dari penyampaian materi tentang pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam rangka penguatan profil pelajar Pancasila dan pembelajaran yang terintegrasi kearifan lokal Kalimantan Selatan di sekretariat MGMP Fisika Kabupaten tanah Bumbu yakni di SMAN 1 Kusan Hilir, dan kemudian dipraktikan oleh guru-guru yang tergabung dalam MGMP Fiska SMA Kabupaten Tanah Bumbu.
Praktik dilaksanakan pada tanggal 7-8 oktober 2024. Praktik pertama oleh Ahmad Kusasi dari SMAN 1 Satui, Praktik kedua oleh Zuhriyah, S.Pd. yang dilaksanakan di SMAN 1 Angsana, Praktik ketiga oleh Rizky Listiaty, S.Pd. dari SMA IT Plus Ar-Rasyid.
Anggota tim, Sri Hartini menyatakan bahwa pembelajaran yang terintegrasi dengan profil pelajar Pancasila dan kearifan lokal melalui pemanfaatan teknologi sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda yang holistik dan relevan dengan konteks budaya mereka.
Dengan menggunakan teknologi, seperti platform pembelajaran daring dan aplikasi interaktif, siswa dapat mengakses materi yang tidak hanya memperkuat pemahaman akademis, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal. (hip/ist)
