BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Untuk memberantas penggunaan narkotika di wilayah Kalimantan Selatan, BNNP Kalsel telah melakukan indentifikasi lokasi yang rawan dengan peredaran narkoba. BNPP juga melakukan intervensi melalui program pemberdayaan anti narkoba di kawasan pedesaan.
Sembilan desa yang terindentifikasi rawan narkoba tersebut adalah Kelurahan Kelayan Luar Kota Banjarmasin, Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kecamatan Sungai Lulut Kabupaten Banjar, Kecamatan Kusan Ilir Kabupaten Tanah Bumbu, Kecamatan Pulau Laut, Barat dan Timur Kabupaten Kotabaru, Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru, Tapin Selatan, Kelurahan Pekauman Banjarmasin serta Kelurahan Alalak Utara Kota Banjarmasin.
Namun dari sembilan kecamatan atau desa tersebut, paling banyak penggunaan serta peredaran narkoba adalah Kecamatan Sungai Tabuk. Tahun sebelumnya 2017, di daerah Pasar Lama, selain banyaknya penyalahguna juga letaknya berdekatan dengan kota Banjarmasin.
Hal ini diungkapkan Kasi bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kalsel, Iskandar Adam saat wawancara dengan rekan media seusai gelar konferensi Pers di BNNP Kalsel, Jalan DI Panjaitan Banjarmasin.
“Yang agak parah di daerah Sungai Tabuk, selain jumlah penyalahgunaan yang banyak, letaknya juga berdekatan dengan Kota Banjarmasin, sehingga life style banyak menggunakan narkoba. Ini menjadi perhatian khusus BNNP Kalsel dalam hal ini P2M untuk bergerak ke daerah Sungai Tabuk sana,” terang Iskandar Adam kepada wartawan, Jum’at (28/12/2018).
Ia menambahkan rencananya tahun 2019 mendatang, Tim P2M akan bergerilya ke kawasan Kelayan, kareana kawasan tersebut padat penduduk, memungkinkan banyak penyalahguna narkoba, kurir dan pemakai banyak, ini sangat menjadi perhatian BNNP Kalsel.
BNNP Kalsel akan mendayagunakan peran masyarakat guna menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba, baik dengan sosialisasi bahaya narkoba maupun pelaksanaan uji narkoba di wilayah Kalimantan Selatan.(al/sir)
