Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarReligi

Pengakuan Pemilik Pangkalan Elpiji ; “Burung” Saya Mau Ditarik agar Memberikan Kupon

Avatar
335
×

Pengakuan Pemilik Pangkalan Elpiji ; “Burung” Saya Mau Ditarik agar Memberikan Kupon

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Pemberitaan koranbanjar.net yang dikutip dari pernyataan keluarga pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di Jalan Tembus Mantuil, Kelurahan Basirih Selatan, sempat membuat pemiliknya, Dahri, gelisah.

Pasalnya, dampak dari pemberitaan itu, Agen Resmi Penyuplai Elpiji 3 kilogram kepada Pangkalan Dahri, nyaris melakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU). Oleh sebab itu, Pemilik Pangkalan Elpiji, Dahri memberikan klarifikasi ulang, bahwa pihaknya tidak pernah menjual elpiji bersubsidi kepada pengecer, melainkan kepada warga sekitar.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pembagian elpiji kepada warga itupun dia alami dengan keadaan tertekan atau dipaksa. Bahkan dia sempat mendapatkan perlakuan yang agak “nyeleneh”, sehingga harus membagikan elpiji tersebut.

“Sebenarnya 60 biji itu bukan untuk penegecer, tetapi untuk warga sekitar yang berada tak jauh dari pangkalan. Mereka meminta dengan cara memaksa, sampai-sampai baju kami ditarik. “Burung” saya sampai mau ditarik untuk mendapatkan kupon, kalau tidak dikasih, ya marah-marah. Kebanyakan ibu-ibu,”‘ jelas Agen Elpiji, Alianto yang didampingi Dahri, Jum’at (28/12/2018) sore.

Pernyataan ini dia sampaikan saat meminta klarifikasi kepada koranbanjar.net, di rumah Dahri pemilik pangkalan yang didampingi Ahmadi dan sepupu perempuannya, Nayah serta Dahri sendiri.

Disinggung mengenai pernyataan Ahmadi sebelumnya, yang menyebutkan dari 190 gas elpiji yang datang, disisihkan 60 biji untuk pengecer, kemudian 130 disuplai ke masyarakat? Pernyataan itu sudah direkam wartawan koranbanjar.net, dia membantah.

Menurut Elianto, itu hanya salah paham. Dia menganggap Ahmadi tidak mengerti dan tidak tahu arti dari pengecer, sehingga tanpa sadar mengatakan pembeli dianggap pengecer.

Elianto merupakan warga yang membantu pendistribusian gas melon ketika datang di pangkalan Dahri. Ia mengaku tahu persis bagaimana keadaan di lapangan.

“Saya ini dengan Dahri tidak ada hubungan apa-apa, hanya sebatas tetangga, tetapi lantaran kasihan melihat keadaan beliau dan saya kaget kata beliau pangkalan mau ditutup gara-gara kita disebut dalam pemberitaan koranbanjar.net yang berisi pangkalan D menyisihkan 60 biji untuk pengecer,” terangnya .

Ia berharap dengan adanya klarifikasi ini, maka Agen PT Abadi Gunung Raja membatalkan rencana untuk menindak tegas dengan pencabutan usaha (PHU) kepada pangkalan Dahri.

“Kasihan masyarakat sini yang memerlukan gas elpiji, kalau sampai ditutup mau cari kemana? Pak Dahri sendiri pasti shock kalau sampai ini terjadi,” pungkasnya.(al/sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh