Pendulang Terkubur Hidup-hidup di Desa Pumpung 

BANJARBARU, koranbanjar.net – Pendulang pasir tradisional di daerah Desa Pumpung, tepatnya RT 31 Rw 09 Kelurahan Sungai Tiung Cempaka, mengalami musibah yakni tertimpa runtuhan pasir saat bekerja.

Kejadian longsor tersebut Senin (21/1/2019) sekitar pukul 13.00 wita. Dari data yang diperoleh, pendulang yang menjadi korban yang bernama Muhammad Tauhid (32) merupakan warga Cempaka RT 23 RW 08 Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka, bekerja sebagai pendulang pasir tradisional.

Pada saat bekerja, korban saat itu sedang melakukan aktifitas bekerja di lokasi. Namun cuaca saat itu sedang hujan. Tiba-tiba, longsor menimpa korban di tempat korban bekerja.

Sekitar 20 menit korban tertimbun, saksi dan juga rekan korban yang berada di lokasi kejadian langsung menyelamatkan korban dengan mengeluarkan korban dari timbunan tanah dengan alat seadanya.

Kondisi korban setelah dievakuasi juga sangat lemah lantaran lama tertimbun di dalam tanah.

Korban juga sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan, namun korban tak terselamatkan saat dibawa ke Puskesmas, hingga meninggal dunia.

Saat dikonfirmasi Kapolsek Banjarbaru Timur AKP Debi menjelaskan, lokasi tempat korban ini bekerja cukup dalam dari permukaan tanah.

“Ada sekitar 10 meter lebih tingginya dari atas. Kondisi hujan saat itu, tekstur tanah jadi tidak stabil jadi longsor,” ucapnya kepada koranbanjar.net.

Saat dilokasi kejadian, diungkapkan AKP Debi juga sempat melihat longsor susulan di lokasi tersebut.

“Iyaa kira-kira jam 14.00 wita di sana saya, longsor susulan juga sempat terjadi,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, AKP Debi mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai pendulang agar berhati-hati saat bekerja.

“Kita mengimbau terus melalui Bhabinkamtibmas lebih berhati-hati terutama pada musim penghujan,” imbaunya. (maf/sir)