BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Pembangunan di Kalsel akan berjalan dengan baik jika didukung tenaga kerja yang produktif. Saat ini jumlah penduduk produktif cukup besar dibandingkan jumlah penduduk non-produktif.
Kondisi ini menunjukkan Kalsel mengalami bonus demografi yang harus mampu dimanfaatkan sebagai kanal untuk peningkatan kualitas pembangunan.
Memanfaatkan bonus demografi ini, Pemprov Kalsel memiliki visi untuk mendorong daya saing. Sehingga penduduk usia produktif benar-benar bisa dimanfaatkan sebagai tenaga kerja yang professional dan berdaya saing.
“Dengan daya saing yang baik, pendapatan dan kesempatan kerja menjadi terbuka dan tinggi terhadap persaingan global,” ujar Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Heriansyah, pada rapar koordinasi (rakor) ketenagakerjaan kabupaten/kota se Kalsel di perkantoran Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Selasa (2/10) kemairn.
Sesuai dengan rencana jangka panjang untuk Kalsel, menurut gubernur, akan menjadi provinsi yang spesifik pada agro industri. Para ahli-ahli pertanian, peternakan dan perikanan, akan diundang untuk mengembangkan sektor pertanian.
“Diharapkan tenaga kerja sektor pertanian akan mengarah kepada pertanian modern, sehingga mampu memberi nilai tambah yang lebih baik dibandingkan pertanian yang masih bersifat tradisional,” harapnya.
Selain sektor pertanian, sektor industri juga terus diperhatikan. Karena sektor ini merupakan sektor dengan nilai tambah yang cukup tinggi untuk pendongkrak perekonomian Kalsel.
Melalui rakor ini, diharapkan dapat menjawab tantangan di bidang ketenagaakerjaan serta dapat menghadapi permasalahan terkait penyerapan tenaga kerja yang ada.
“Jika kita mampu memanfaatkan kesempatan dan menghadapi permasalahan, maka akan dapat mengurangi angka pengangguran, sekaligus juga meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Kalimantan Selatan,” jelas gubernur. (hmsprov/dny)