MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Mari bersama-sama kita jauhkan dunia digital dari upaya pemecah-belah dan konten-konten negatif, agar anak-anak kita bebas berkreasi, bersilaturrahmi, berekspresi dan mendapatkan manfaatnya.
Kita harus menjaga persatuan dalam memecahkan masalah, harus berbagi beban yang sama, merapatkan barisan, jangan sampai terpecah-belah.
Pun juga dalam konteks menghadapi digitalisasi ini, kita semua harus dalam satu irama.
Demikian diutarakan oleh Inspektur Upacara, Bupati Kabupaten Banjar, KH Khalilurahman dalam Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke 11O dan HUT ke 69 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di halaman Kantor Pemkab Banjar dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital, Senin (21/5) pagi tadi.
Pemimpin Upacara dan para peserta upacara.
“Asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama, yakni kemerdekaan bangsa. Kalau sekarang bangsa ini hampir punya segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa dengan kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rundungan kepapaan pun, kita telah mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan. Apalagi kini, kita jauh lebih siap tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia,” tuturnya saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara.
Dilanjutkan bupati, meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, lebih dari seabad lalu, para pejuang nyaris tak punya apa-apa, dan hanya memiliki semangat dalam jiwa serta kesiapan mempertaruhkan nyawa. Namun, sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup.
Pria yang akrab disapa Guru Khalil itu juga mengatakan, di era digital ini, pihak pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam memerangi konten-konten negatif yang dapat memecah belah persatuan. (sai/dny)