Kalsel  

Pemilihan Pustakawan Berprestasi di Kalimantan Selatan Diikuti 14 Peserta

Sekretaris Dispersip Kalsel, M Ramadan di Pemilihan Pustakawan Berprestasi tingkat Kalsel 2021 di Banjarmasin, Kamis (20/5/2021). (Sumber Foto: Kominfo Kalsel)
Sekretaris Dispersip Kalsel, M Ramadan di Pemilihan Pustakawan Berprestasi tingkat Kalsel 2021 di Banjarmasin, Kamis (20/5/2021). (Sumber Foto: Kominfo Kalsel)

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan menggelar Pemilihan Pustakawan Berprestasi tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2021 di Banjarmasin, Kamis (20/5/2021).

BANJARMASIN,koranbanjar.net – Pemilihan Pustakawan Berprestasi diikuti 14 pustakawan, baik dari perpustakaan daerah maupun perpustakaan perguruan tinggi di 13 Kabupaten/Kota se-Kalsel.

Pemilihan ini dibuka oleh Sekretaris Dispersip Kalsel, M Ramadan mewakili Kepala Dispersip Kalsel.

Nantinya, pustakawan berprestasi akan mewakili Kalsel di pemilihan tingkat nasional, yang diselenggarakan Perpustakawan Nasional (Perpusnas) RI pada bulan September mendatang.

“Secara teknis, pada lomba ini mereka diwajibkan membuat makalah, kemudian ada sesi wawancara terkait kompetensi dan latar belakang mereka,” kata Ramadan.

Semua tahapan yang disebutkan sudah sesuai dengan amanah standar ditetapkan oleh Perpusnas RI.

Para peserta, lanjut Ramadan, akan dinilai langsung oleh tim juri berkompeten, seperti Ahmad Syauqi seorang pustakawan yang pernah mewakili Kalsel di juara nasional.

Juri lainnya yakni Lia, Laila, dan Wayan yang pernah menjadi juara pustakawan tingkat provinsi.

“Lomba pustakawan berprestasi ini juga merupakan bagian upaya dari Dispersip Kalsel untuk memperbaiki kualitas pustakawan yang ada di Kalimantan Selatan,” tutur Ramadan.

Di tempat yang sama, Ahmad Syauqi mengatakan tim juri memiliki komponen penting dalam penilaian lomba pustakawan berprestasi, di antaranya adalah kemampuan kognitif.

“Jadi, nanti mereka akan diberikan pertanyaan secara tulisan baik pilihan ganda ataupun esai terkait dengan pengetahuan di bidang kepustakawaan,” jelas Syauqi.

Kemudian, penilaian dilanjutkan dengan wawancara untuk menggali kemampuan dan inovasi apa saja yang sudah, sedang, dan akan dilakukan peserta.

Terakhir, peserta diberikan waktu untuk mempresentasikan keunggulan masing-masing.

“Selain itu juga ada portofolio, yakni berkaitan dengan bidoata, serta karya-karya unggulan mereka,” singkat Syauqi.

Sebagai seorang pustakawan yang pernah mewakili Kalsel di tingkat nasional, Syauqi mengatakan para peserta harus memiliki keunggulan seperti  tergambar dalam kriteria penilaian.

Mereka harus memiliki nilai kontribusi baik dalam skala lokal, nasional, dan internasional.

Jadi, apa-apa yang telah mereka lakukan, inovasi-inovasi sudah mereka kembangkan, atau sedang dikembangkan, dan yang akan dikembangkan.

“Jadi, tiga itu yang akan dinilai untuk mereka bisa bersaing ditingkatan nasional yakni inovasi dan keunggulan mereka,” kata Syauqi. (kominfokalsel/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *