Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Politik

Pemerhati Pemilu Evaluasi Kinerja Bawaslu Kalsel Terkait Kisruh Pilkada Banjarbaru

Avatar
1669
×

Pemerhati Pemilu Evaluasi Kinerja Bawaslu Kalsel Terkait Kisruh Pilkada Banjarbaru

Sebarkan artikel ini
Anggota Bawaslu Kalsel, Thessa Aji Budiono. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Para Pemerhati Pemilu mengevaluasi kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terkait kisruh Pilkada Kota Banjarbaru.

BANJARMASIN, koranbanjar.netMenanggapi hal tersebut, Anggota Bawaslu Kalsel, Thessa Aji Budiono kepada awak media, Selasa (11/2/2025) di Hotel Aria Barito Banjarmasin, mengatakan masukan yang disampaikan para Pemerhati Pemilu kepada Bawaslu Kalsel menjadi catatan untuk lebih memperbaiki pengawasan pada penyelenggaraan pemilu ke depan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Memang masukan-masukan yang diberikan fokusnya banyak menyorot penyelenggaraan Pilkada di Kota Banjarbaru,” ungkap Koordinator Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kalsel ini.

Walaupun menurutnya Pilkada Kota Banjarbaru adalah wilayah pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, yang sebenarnya Bawaslu Kalsel menangani pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

“Tapi kami pikir itu menjadi atensi yang sama saja. Karena prinsipnya inikan untuk perbaikan penyelenggaraan pemilihan ke depan,” ujarnya.

Terhadap masukan-masukan atau kritikan tersebut, lanjutnya, merupakan hal yang sangat penting. Namun, di sisi lain pihaknya juga harus menghargai proses gugatan yang sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Artinya, kata Thessa, di MK sudah memasuki sidang pembuktian, tinggal menunggu Hakim MK membacakan putusan terkait pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru.

Selain masukan tentang penyelenggaraan Pilkada Kota Banjarbaru, Bawaslu Kalsel juga dievaluasi tentang politik uang dan SARA.

“Kami memerlukan pengawasan partisipatif dari masyarakat terutama terkait politik uang,” ucapnya.

Kalau politisasi SARA, Thessa menambahkan pihaknya melihat pemilihan tahun ini bisa dikatakan tidak seperti di daerah-daerah lain, tidak seperti di Kalsel, lebih kondusif.

“Cuman kalau politik uang masih menjadi isu yang banyak dibicarakan. Bawaslu Kalsel selalu melakukan pengawasan dan akan menindak tegas ketika memang ada terbukti pelanggaran pidana politik uang,” tegasnya.

Menurutnya, kasus politik uang yang paling signifikan pada Pilkada serentak 2024 di Kalsel adalah pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Tengah. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh