KESEHATAN, koranbanjar.net – Pesan berantai beredar di media sosial tentang cara memakai masker yang benar; jika sisi warna putih masker yang ditempelkan ke hidung berarti untuk orang punya penyakit supaya tidak tertular ke orang lain, semantara jika masker dibalik agar tidak kemasukan virus penyakit dari luar. Benar kah?
Hal ini tak lepas dari kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda di beberapa daerah, khususnya di Kalimantan Selatan.

Dokter spesialis penyakit dalam dr Ari Fahrial Syam, SpPD menegaskan tata cara memakai masker tersebut adalah hoaks.
“Itu hoaks, enggak benar. Jadi tetap hijaunya di luar, enggak ada istilahnya keluar masuk kuman,” ujar dr Ari kepada dilansir dari liputan6.com, di Jakarta.
Dia menjelaskan, pada prinsipnya, masker tersebut digunakan untuk dokter saat melakukan surgery (operasi) atau tindakan lainnya. Dokter, kata dr Ari, menggunakan masker ketika sedang melayani pasien.
“Pertama, supaya saat dokter melayani, tidak ditularkan oleh si pasien. Kemudian, dari masker itu juga menyaring agar tidak tertular dari paparan yang terjadi di luar,” kata dia.
dr Ari menegaskan, masker digunakan agar kita tidak terinfeksi dari paparan penyakit yang ada di luar. Ia mengatakan, bahan dalam dan luar masker berbeda, sehingga penggunaannya memang sudah sesuai.
“Jadi konsisten. Kalau pun dilihat di dalam instructrion for use, tidak me-mention masalah itu, soal membolak-balikkan masker,” tegas dr Ari
Website Turnbackhoax.id juga menulis, tata cara memakai masker tersebut adalah hoaks. Penulis menyatakan pemakaian masker yang benar adalah bagian hijau diluar, dan strip besi di atas hidung. Lalu strip ditekan dengan tangan ke hidung agar rapat dengan hidung.
Bagian putih dari masker dibuat lebih lembut utk kenyamanan kulit. bagian hijau masker dibuat berlipat ke bawah agar tidak ada debu/partikel yang menyangkut saat dipakai.
Lantas, bagaimana cara memakai masker hidung alias masker bedah yang benar? Menurut penulis di hellosehat.com cara pakai masker hidung tidak boleh sembarangan. Cara memakai yang keliru bisa sangat meningkatkan risiko kemungkinan terjadinya masalah. Berikut panduannya:
- Pastikan bahwa ukuran masker pas dengan wajah Anda, tidak kebesaran atau kekecilan.
- Selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, sebelum menyentuh masker dan memasangnya.
- Cari sisi luar masker. Jika masker Anda memiliki dua warna berbeda (umumnya hijau dan putih), sisi luar masker adalah yang berwarna hijau. Maka, sisi putihlah yang menempel langsung dengan kulit Anda sementara lapisan hijau menghadap ke luar.
- Tentukan sisi atas masker, biasanya ditandai dengan adanya garis kawat hidung.
- Untuk masker yang menggunakan tali: posisikan kawat hidung di atas hidung dengan jari, lalu ikat kedua sisi tali di bagian atas pada kepala mendekati ubun-ubun. Setelah masker sudah bisa menggantung, tarik masker ke bawah untuk bisa menutup mulut hingga dagu. Ikat tali bagian bawahnya di tengkuk atau belakang leher Anda.
- Untuk masker karet: Anda hanya perlu mengaitkan tali karet di belakang telinga.
- Setelah masker menempel aman di wajah, cubit bagian kawatnya untuk mengikuti lekuk hidung Anda agar masker lebih tertutup rapat.
- Panjangkan lipatan-lipatan masker kebawah untuk menutup semua bagian yang harus ditutup yakni hidung, mulut, hingga dagu.
- Setelah masker terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker apalagi sebelum mencuci tangan.
Masker yang sudah digunakan hanya boleh digunakan sekali pakai. Bahkan beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif digunakan selama 3-4 jam pemakaian atau maksimal 1 hari. (dra)