Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Politik

Peluang Jaba, Habib dan Gusti dalam Pemilu

Avatar
471
×

Peluang Jaba, Habib dan Gusti dalam Pemilu

Sebarkan artikel ini
Budayawan dan Pakar Bahasa Banjar Kalimantan Selatan, Noorhalis Majid. (Foto: Koranbanjar.net)
Budayawan dan Pakar Bahasa Banjar Kalimantan Selatan, Noorhalis Majid. (Foto: Koranbanjar.net)

Terlepas kekuatan duit dan popularitas, siapakah kira-kira paling tinggi elektabilitasnya dalam pemilu di banua ini, antara Jaba (orang biasa), Habib dan Gusti?

BANJARMASIN, koranbanjar.net Lewat tulisannya kepada media ini, Rabu (17/5/2023) di Banjarmasin, Noorhalis Majid memaparkan, mungkin secara kasat mata akan sepakat, Habib lah yang paling berpeluang dipilih.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Terbukti dalam dua puluh tahun terakhir ini, banyak Habib yang terpilih. Bahkan tiga dari empat anggota DPD RI asal Kalsel adalah Habib.

Oleh karenanya dalam rangka mendulang suara, banyak pula partai menempatkan Habib pada masing-masing daerah pemilihan. Pendek kata Habib, jadi primadona dalam pemilu di Banua.

Apa sebab demikian? Mungkin karena mayoritas pemilih miskin informasi tentang Caleg. Dari pada asal pilih, lebih baik memilih Habib, jelas alasannya, sebab zuriat Manusia Agung.

Tidak peduli apakah punya kapasitas atau tidak. Apakah memperjuangkan aspirasi atau sama saja dengan yang lain. Bahkan, apakah Habib asli atau palsu, yang seketika menambah nama ke Notaris hanya untuk menang Pemilu.

Santer gelar Habib dipolitisasi untuk memperoleh simpatik dan dukungan pemilih. Tanpa ragu, membawa nama Rasulullah dalam Pemilu. Bahkan tanpa takut dan malu menghiba, “tolong bantu pilih cucu Rasulullah”.

Bagi umat Islam, pasti merinding, bahkan mungkin saja meneteskan air mata, ketika disebut Rasullulah, apalagi ada yang meminta tolong atas nama Manusia Agung tersebut.

Terlalu murah nama mulia lagi suci tersebut dibawa dalam Pemilu. Sebab ini hanya soal mencari pemimpin. Perkara sederhana yang kriterianya dapat dirumuskan dengan mudah.

Carilah yang berpengalaman, berpengetahuan, kapasitasnya memadai, memiliki integritas, serta punya rekam jejak yang baik.

Kalau masih ragu, buat kontrak politik, sehingga setelah terpilih, tuntut segala yang sudah dijanjikan. Dengan kriteria seperti itu, entah Jaba, Habib atau Gusti, punya peluang sama memenangkan Pemilu. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh