KOTABARU, koranbanjar.net – Pelayanan kesehatan di wilayah pelosok perbatasan Kotabaru dan Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru.
Pasalnya, hingga saat ini masih belum ada pelayanan rumah sakit di wilayah tersebut, bahkan jika ada pasien yang harus dirujuk, terpaksa dibawa ke rumah sakit di Grogot, Kaltim, lantaran menuju Ibu Kota Kotabaru harus menempuh jarak 4 sampai 6 jam.
Bupati Kotabaru, Sayed Jafar berjanji bakal meningkatkan pelayanan kesehatan terutama di wilayah perbatasan seperti di Desa Sengayam, Kecamatan Pamukan Utara dan Kecamatan Sungai Durian.
“Sejumlah wilayah itu lebih dekat ke Kaltim ketimbang ke ibu kota Kotabaru. Untuk itu pelayanan kesehatan yang dekat perbatasan akan kita upayakan untuk ditingkatkan,” ujar Bupati Sayed Jafar saat rapat koordinasi pembangunan kesehatan, baru-baru tadi.
Tahun 2020, sudah direncakan untuk pembangunan rumah sakut tipe D di wilayah tersebut.
“Karena memang jauh maka ini yang sedang kita upayakan untuk pembangunan rumah sakit tipe D, agar mereka tak lagi ke Kaltim,” paparnya.
Sementara itu, Camat Pamukan Barat, Gusti Wahid sangat menyambut baik program yang direncanakan Bupati Kotabaru, karena menurutnya selama ini warganya yang sakit dirujukkan ke Grogot.
“Saya menyambut baik program tersebut, karena memang benar selama ini kami selalu merujuk pasien ke Grogot, karena jarak yang lebih dekat hanya menembus 1 jam saja,” pungkasnya. (cah/dra)