Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Pasar Ramadan Ditiadakan, Pedagang Wadai Martapura Mengeluh

Avatar
341
×

Pasar Ramadan Ditiadakan, Pedagang Wadai Martapura Mengeluh

Sebarkan artikel ini

Sikap tegas Pemerintah Kabupaten Banjar (Pemkab) Banjar dengan Pasar Ramadan ditiadakan, menjadi keluhan pedagang wadai Martapura. Pemerintah beralasan peniadaan ini, karena penyebaran Virus Corona atau Covid-19 sudah mewabah di Kabupaten Banjar.

MARTAPURA, koranbanjar.net – Namun, apa jadinya bagi pedagang sebab itu juga merupakan sumber penghasilan tahunan bagi para pedagang wadai di Pasar Martapura Kabupaten Banjar.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pemkab Banjar akhirnya memutuskan untuk meniadakan Pasar Ramadan di tahun ini, demi memutus mata rantai penyebaran Covid -19 yang mewabah di Kabupaten Banjar.

 

Berita terkait;

 

Salah seorang Pedagang Wadai di Pasar Martapura, Nurul Huda mengeluhkan dengan ditiadakannya Pasar Ramadan tahun ini, pasalnya Pasar Ramadan yang setiap tahun selalu ada dan ciri khas, sekaligus waktu dimana penjualan wadai meningkat.

“Sangat disayangkan kalau Pasar Ramadan tahun ini ditiadakan, karena saat itu penjualan meningkat dan menambah penghasilan kami. Tapi, karena ini sudah keputusan dari pemerintah, mau bagaimana lagi,” ujarnya, Rabu (8/4/2020).

Ia menambahkan, walaupun di tahun ini tidak ada Pasar Ramadan, namun dirinya tetap berjualan seperti biasa, karena jualan wadai adalah penghasilan utama.

“Meskipun saat ini sepi pembeli dikarenakan adanya virus corona , tapi kami tetap berjualan seperti biasa,” terang Nurul Huda.

Ia melanjutkan, virus corona sangat berdampak kepada para pedagang. Salah satunya Pedagang wadai yang kini penghasilannya menurun drastis.

“ Biasanya penghasilan per hari Rp400 ribu – Rp500 ribu, namun semenjak virus ini mewabah di Kabupaten Banjar penghasilan kami menurun drastis, sehari paling banyak hanya dapat Rp100 ribu,” kata dia.

Selain itu, Nurul Huda juga mengeluhkan kenaikan harga gula di pasaran, pasalnya gula merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan wadai.

“Kami bingung harus bagaimana lagi, Pasar Ramadhan ditiadakan sedangkan harga gula sekarang melonjak naik,” keluhnya.

Nurul Huda berharap, pemerintah daerah dapat memberikan solusi kepada para pedagang agar dapat membantu perekonomian di tengah pandemik virus corona.

“Selain itu, saya berharap semoga virus corona di Kabupaten Banjar cepat teratasi, sehingga kami bisa berjualan seperti biasa dan ramai pembaeli,” harapnya. (har/dya)

 

Baca berita dari Kabupaten Banjar lainnya di sini: Banjar

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh