Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarbaruTabalong

PARAH, TIANG LISTRIK HAMPIR ROBOH, KABEL PUTUS, EH…TETAP DIBIARKAN

Avatar
416
×

PARAH, TIANG LISTRIK HAMPIR ROBOH, KABEL PUTUS, EH…TETAP DIBIARKAN

Sebarkan artikel ini

TABUKAN – Salah satu tiang listrik di desa Karya Indah RT 5 Kecamatan Tabukan Kabupaten Barito Kuala (Batola) ini selalu membuat warga setempat cemas. Pasalnya, tepat di tengah pemukiman mereka ada sebuah tiang listrik yang masih berfungsi dibiarkan dalam keadaan berdiri miring hingga nyaris roboh.

Kecemasan warga setempat akan bahayanya tiang listrik miring ini paling dirasakan warga, seperti Pauziah.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Karenakan posisi tiang listrik yang masih berfungsi sebagai penyangga kabel beraliran listrik bertegangan tinggi itu berjarak sangat dekat tepat di depan rumahnya.

Menurut Pauziah, condongnya tiang listrik di depan rumahnya itu sudah sekitar dua bulan berlangsung. Namun sampai sekarang tidak ada tindakan serius dari pihak terkait.

Ia menambahkan, selain kecemasan yang ia rasakan bersama warga sekitar lainnya, dampak buruk dari sebuah tiang listrik condong ditempatnya itu sudah mereka alami.

Bagaimana tidak, menurut Pauziah, tiang listrik yang kini hampir roboh itu, sekarang sudah mengakibatkan salah satu kabelnya putus. Sehingga sampai berita ini ditulis, Pauziah dan warga sekitar lainnya hanya bisa menggunakan aliran listrik dari satu kabel.

“Semenjak kabel yang satunya putus akibat tiang penyangganya hampir tumbang sekitar dua bulan lalu, jadinya sekarang kami hanya bisa menggunakan aliran listrik dari kabel yang di sebelahnya. Sisa satu kabel itu saja yang masih bertahan hingga sekarang. Dampaknya, di sekitar sini pemakaian listrik tidak bisa secara penuh kami pergunakan,” ungkapnya.

“Apabila penggunaan alat yang memakai tenaga listrik di rumah kami dipergunakan secara bersamaan, maka alat pengukur listrik di rumah kami akan menjeglek dengan sendirinya akibat aliran listrik ke rumah-rumah hanya mengalir pada satu kabel saja,” imbuhnya.

Pauziah menceritakan, ia dan warga bersama ketua RT setempat sebenarnya sudah melaporkan keberadaan tiang listrik yang menjadi kecemasan warga setempat kepada pihak-pihak terkait termasuk kepada petugas PLN. Namun tindakan yang dilakukan petugas PLN tidak serta merta dengan sigap mengganti atau pun memperbaiki posisi tiang.

Petugas PLN yang datang justru memanfaatkan pohon kelapa yang tumbuh di dekat tiang untuk mengaitkan sebagian kabel listrik agar berat kabel tidak tertumpu pada tiang listrik yang condong itu. “Tindakannya malah memanfaatkan pohon kelapa untuk mengaitkan kabelnya. Pohon kelapa yang dipilih pun tidak tumbuh berdiri lurus. Mungkin mereka harus menunggu tiangnya roboh dan menelan korban dulu baru nantinya gelagapan bertindak,” cetusnya.

Menanggapi tiang listrik condong yang menjadi pusat kecemasan warga itu, Ketua RT 5 desa Karya Indah, Nasrullah mengharapkan agar pihak terkait terutama dari pihak petugas PLN dapat melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan apa yang sudah kami laporkan sebelumnya.

“Saya serta warga setempat lainnya sangat mengkhawatirkan akan bahayanya tiang listrik yang sudah mau roboh itu. Bahkan saking takutnya, ada beberapa warga yang mematikan total aliran listrik di rumahnya apabila sedang turun hujan atau angin sedang bertiup kencang. Karena warga takut kalau tiangnya tiba-tiba roboh lalu terjadi konslet,” bebernya. (dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh