DI ERA modern ini, gotong royong merupakan hal yang hampir langka di dengar, apalagi untuk dilaksanakan. Ditambah lagi hadirnya pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada berbagai sektor, baik sektor pendidikan, ekonomi, maupun sosial.
Banyak tulisan yang menyatakan bahwa gotong royong telah pudar akibat kemajuan zaman. Kemajuan zaman tidak lepas dari arus globalisasi, di mana arus globalisasi inilah yang menjadi faktor mempengaruhi pudarnya budaya gotong royong.
Dampak globalisasi telah mempengaruhi pola pikir masyarakat, di mana masyarakat lebih mengutamakan kepentingan individu dari pada kepentingan orang banyak.
Pudarnya budaya gotong royong ini sangat terlihat jelas di daerah perkotaan, bahkan di sebagian desa di Indonesia. Hanya sebagian desa di Indonesia yang tetap mempertahankan budaya gotong royong, dan salah satu desa tersebut adalah desa kami. Modernisasi dan hadirnya pandemi Covid 19 tidak mengurangi semangat gotong royong di desa kami.
Hal ini dapat dilihat dari antusias warga, yaitu warga Desa Tanggul Rejo, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, dalam melaksanakan gotong royong perbaikan jembatan desa yang hampir ambruk, pada Sabtu (28/11/2020) lalu.
Menurut informasi dari salah satu aparat desa, perbaikan jembatan tersebut telah dianggarkan pemerintah dan akan dilaksanakan pada 2021 nanti. Akan tetapi, jika jembatan tersebut tidak segera diperbaiki, maka akan besar kemungkinan jembatan tersebut ambruk sebelum diperbaiki pemerintah. Tentu saja hal tesebut akan sangat berdampak besar terhadap akses masyarakat, baik akses ekonomi, maupun pendidikan. Sebab, jembatan tersebut merupakan penghubung utama desa. Hal itulah yang menjadi salah satu pemicu dilaksanakannya gotong royong tersebut.
Terlaksananya gotong royong ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, karena dengan adanya gotong royong ini, rasa kebersamaan di lingkungan kami dapat terjalin erat.
Semoga kegiatan gotong royong ini akan tetap dipertahankan, dan tidak terbatas pada gotong royong memperbaiki jembatan atau jalan yang rusak saja, tetapi juga dilaksanakan dalam hal lain, baik gotong royong di bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan. (*)