Oksigen Medis di Banjarmasin Kosong, Harga di Apotek Naik 100 Persen

ILUSTRASI - Kekosongan oksigen. (foto: ist)
ILUSTRASI - Kekosongan oksigen. (foto: ist)

Hampir seluruh toko alat kesehatan maupun apotek di Kota Banjarmasin mengalami kekosongan tabung oksigen medis. Fenomema ini terjadi semenjak memasuki awal bulan Juli 2021 hingga sekarang.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hasil penelusuran media ini, Sabtu (24/7/2021) siang, ketika melakukan pengecekan sekaligus konfirmasi ke beberapa apotek, jawaban yang didapat selalu sama yakni, oksigen kosong.

“Sudah sekitar 5 hari ini kosong mas, ” kata petugas apotek Kimia Farma di Jalan Ahmad Yani KM 2 samping Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

Ditanya darimana mendapatkan oksigen medis atau sebagai pengadaan barang alat kesehatan (alkes) salah satunya tabung oksigen medis ini, petugas tersebut menyebut BM.

“Pengadaannya dari BM mas, di Jalan Veteran samping Gramedia Lantai 2,” terangnya.

Begitu pula Apotek Kimia Farma di Km 3,5, menurut keterangan salah satu petugas perempuan yang menjaga di bagian kasir kepada media ini mengungkapkan, kekosongan tabung oksigen medis berlangsung dalam sebulan belakangan ini.

“Rasanya sudah sebulan ini kosong,” ucapnya.

Lanjut petugas itu, kalau konsumen datang ingin membeli kita batasi satu orang satu tabung oksigen, tidak boleh lebih,” katanya.

Ditanya soal harga, petugas perempuan berjilbab ini mengatakan, sebelum harga naik, satu set tabung oksigen medis lengkap dengan peralatannya masih berkisar Rp1.300.000.

“Kalau sekarang harganya sudah naik pak, yakni Rp2.700.000 per satu tabung oksigen medis lengkap sudah termasuk trolinya,” urainya sembari menyebut BM juga sebagai pengadaan.

“Untuk oksigen kaleng, harganya berkisar Rp40 ribu,” tambahnya.

Apotek Kimia Farma cabang Jalan Sutoyo S Banjarmasin, dari keterangan seorang petugas perempuan berjilbab mengatakan soal harga per satu tabung medis 1 kubik tidak berbeda dari keterangan Apotek Kimia Farma Cabang A.Yani.

“Harganya satu set tabung oksigen berkisar Rp2.783.000 ribu,” ujarnya.

Semenjak terjadinya kelengkaan hingga kekosongan, dituturkannya kerap tiap hari konsumen datang mencari tabung oksigen medis.

“Hampir setiap hari, kadang 2 sampai 3 orang datang mencari tabung oksigen,” sebutnya.

Berbeda dengan Apotek Tasya Mukkaramah yang beralamat di Jalan Jafri Jam – Jam Banjarmasin Barat, petugas pengadaan barang apotek bernama Yadi mengatakan, di apotek ini hanya menjual oksigen medis jenis kaleng.

“Kami hanya menjual oksigen kaleng aja mas, dan disuplai AMS, biasa satu apotek mendapatkan 1 karton/dus, isinya 24 biji,” ungkapnya.

Namun lanjutnya, lagi – lagi juga mengalami kekosongan hampir satu bulan ini.

Dikonfirmasi media ini, Manager Delta Surya Alkesindo sebagai pengadaan tabung oksigen medis, bernama Hanif membenarkan telah terjadi kekosongan sejak awal bulan Juli sampai sekarang.

Dia mengaku menyuplai ke beberapa apotek, khususnya Kimia Farma.

“Ketersediaan tabung oksigen di tempat kita memang sudah lama kosong semenjak awal bulan Juli tadi,” ucapnya.

Mengapa pihaknya membagikan ke Apotek Kimia Farma, Hanif menjelaskan karena Apotek Kimia Farma buka sampai malam hari.

“Kami kan tidak sampai malam, jadi kami suplai ke Apotek Kimia Farma, agar masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan selain di tempat kami, intinya kami melayani bagi mereka yang betul – betul memerlukan,” tugasnya.

“Namun saat ini apa yang bisa kami bantu, kalau ada pasti kami jual, kalau kosong barangnya gimana, apa yang mau dikata,” tambahnya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *