PARINGIN, koranbanjar.net – Tergerusnya ojek konvensional akibat kalah bersaing dengan kehadiran para ojek online (ojol) harus diakui nyaris terjadi di seluruh wilayah perkotaan. Namun hal itu ternyata tidak terjadi di Paringin, Kabupaten Balangan.
Padahal sama dengan kota-kota lainnya, di wilayah ibu kota Kabupaten Balangan itu saat ini juga tengah marak para pelaku ojol.
Meski begitu, diakui para anggota dari salah satu persatuan ojek konvensional di Balangan, Persatuan Ojek 88 Paringin, keberadaan para pelaku ojol tak berpengaruh dengan pendapatan mereka sehari-hari.
“Keberadaan ojek online di Balangan tidak pernah mengganggu ataupun mengurangi penghasilan kami,” kata salah satu anggota Persatuan Ojek 88 Paringin, Samsuni, kepada koranbanjar.net, Selasa (23/7/2019).
Sebab, diungkapkan warga Kelurahan Paringin Kota itu, kebanyakan masyarakat di Balangan menggunakan jasa ojol hanya untuk memesan makanan saja. “Tapi kalau untuk urusan antar-mengantar penumpang para warga di sini tetap banyak memakai jasa kami,” tuturnya.
Penuturan Samsuni tersebut sesuai dengan pantauan korannbanjar.net di lapangan, di mana setiap harinya para pelaku ojek konvensional di wilayah Paringin selalu ada dan ramai di pangkalan persatuannya masing-masing. Terlebih Persatuan Ojek 88 Paringin mempunyai wilayah strategis di tengah kota dan berdekatan dengan pasar modern Adaro Paringin, sehingga para anggotanya selalu ramai tumpangan.
Dengan kata lain, para pelaku ojek konvensional di wilayah Paringin hingga saat ini masih mampu bersaing dengan para ojol.
“Jadi biarpun sekarang sudah banyak ojek online di daerah Balangan tapi mereka sama sekali tidak berpengaruh bagi kami, karena itu kami damai-damai saja di sini,” tambah Samsuni. (mj-025/dny)