Anggota DPRD Kota Banjarbaru dari Fraksi PKS Nurkhalis Anshari, menggelar kegiatan reses pada Rabu (25/5/2025) malam di Komplek Al-Ichwa, Jalan Cahaya V, Kelurahan Guntung Paikat.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Kegiatan ini dihadiri oleh warga dari tiga RT, yaitu RT 02, RT 03, dan RT 06 , yang aktif menyampaikan beragam keluhan dan aspirasi.
Dalam dialog yang berlangsung, Nurkhalis menyampaikan bahwa masalah kemacetan menjadi perhatian utama warga.
Menurutnya, jalan-jalan di wilayah Guntung Paikat tergolong sempit, sehingga sering terjadi kepadatan lalu lintas, terutama saat jam-jam sibuk dan saat hujan.
“Kita akan usulkan kajian jalur lalu lintas. Apakah nanti solusi pelebaran jalan, sistem buka tutup, atau satu jalur, itu akan kita bahas lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan,” jelasnya.
Selain kemacetan, warga juga mengeluhkan kondisi Sungai Kemuning yang mulai dangkal akibat endapan dan pasir yang belum pernah dikeruk.
Namun, pengerukan sulit dilakukan karena tidak adanya akses bagi alat berat.
“Ada usulan bagus dari warga, yaitu penyedotan menggunakan alkon atau sistem buka tutup pintu air yang lebih permanen. Ini akan kita koordinasikan apakah penanganannya ada di PUPR atau dinas lain,” ujar Nurkhalis.
Permasalahan drainase dan siring juga turut mencuat. Beberapa lampu penerangan dilaporkan mati, sementara aliran drainase beberapa tidak sampai ke sungai, menimbulkan potensi genangan.
Isu lain yang tak kalah penting yakni maraknya pembangunan rumah kos di sekitar kawasan tersebut.
Kehadiran sejumlah kampus mendorong tumbuhnya rumah kos, namun sebagian besar dimiliki oleh pendatang yang minim koordinasi dengan RT/RW setempat.
“Ini menjadi keresahan karena tidak ada regulasi yang jelas. RT dan RW meminta adanya aturan agar bisa menindak jika ada masalah. Kita akan dorong regulasi ini supaya ada landasan hukum,” kata Nurkhalis.
Nurkhalis juga menyampaikan, dirinya telah mengusulkan bantuan alat musik Habsy bagi kelompok ibu-ibu, yang segera direalisasikan.
Ia juga menyoroti pentingnya perencanaan drainase yang terintegrasi antar-RT serta penebangan pohon yang membahayakan warga karena menjuntai ke kabel listrik.
“Permasalahan di sini kompleks, tapi insya Allah akan kita urai satu per satu. Kita akan perjuangkan agar solusi yang diusulkan warga bisa ditindaklanjuti pemerintah kota,” pungkasnya. (maf/dya)