Kenaikan harga bahan pokok, menjelang hari Natal dan Tahun baru (Nataru), sudah terlihat menjadi tradisi yang dialami para masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
KOTABARU, koranbanjar.net – Seperti halnya di Pasar Kemakmuran Kabupaten Kotabaru, hasil pengecekan harga oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kotabaru bersama jajaran Ekonomi Setda Kotabaru.
Harga dan Sarana mengalami kenaikan, namun tidak begitu signifikan. Kenaikan banyak dibahan minyak goreng merk Bimoli yang naik mencapai Rp20 ribu untuk satu liter nya.
“Sedangkan Alif mencapai 19 ribu rupiah dalam per liternya,”ujar Kepala Bidang Stabilisasi Harga dan Sarana Pasar, Ary Mardani, Rabu (15/12/2021).
Untuk kenaikan bahan pokok lainya seperti kenaikan cabai rawit dan telur. Terkhususnya cabai rawit yang mengalami kenaikan di Pasar Kemakmuran Kotabaru. Hal itu disebabkan banyaknya petani cabai gagal panen termasuk di Kotabaru.
“Jadi harga cabai rawit dan cabai besar mengalami kenaikan, bisa mencapai 150 ribu rupiah per kilogramnya, dan kenaikan juga di kebutuhan pokok seperti telur yang naik 1000 rupiah dari harga awal,” terangnya.
Tak heran juga, kenaikan sejumlah bahan pokok ini, diikuti juga dengan kenaikan kebutuhan rumah tangga seperti Deterjen, sabun pencuci piring, pasta gigi yang mengalami kenaikan mencapai 5 sampai 10%.
“Benar, Deterjen dan beberapa barang juga mengalami kenaikan sejak tanggal 13 Desember kemarin,” ujar Diana Operacional Manager PT Mega Niaga Sukses Abadi, selaku Distributor dari PT Unilever Indonesia Tbk.
Ia juga menambahkan, kenaikan harga pada bahan pokok mungkin di karena adanya kenaikan pada komuditas minyak kelapa sawit dunia. (cah/dya)