Musibah longsor terjadi di Sumedang, Jawa Barat. Kejadian mengakibatkan 11 orang tewas, beberapa jalan dan jembatan terputus.
SUMEDANG, koranbanjar.net – Musibah longsor persisnya terjadi Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021) malam.
Sedikitnya 11 orang tewas dan 18 warga lainnya luka-luka dalam musibah tanah longsor di Sumedang tersebut.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, longsor itu diakibatkan curah hujan yang tinggi. Selain curah hujan, kondisi tanah yang tidak stabil.
Sementara itu, longsor susulan juga terjadi ketika petugas sedang mengevakuasi korban di sekitar daerah longsor pertama.
Tidak hanya menyebabkan 11 orang tewas pada musibah longsor di Sumedang, Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Kecamatan Cimanggung, Kapten. Inf. Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, yang sedang berada di lokasi untuk menanggapi insiden longsor pertama, ikut menjadi korban.
“Diperkirakan banyak orang masih tertimbun longsor susulan,” tambah Raditya, mengutip informasi dari BPBD.
Upaya pencarian korban akan kembali diteruskan pada Minggu (10/1/2021) oleh tim gabungan TNI-Polri, BPBD dan warga sekitar, sambil menunggu datangnya peralatan berat.
Intensitas hujan yang tinggi pada pada Sabtu (9/1/2021) dikabarkan memicu terjadinya beberapa insiden tanah longsor di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat dan potensi petir serta angin kencang akan kembali terjadi pada Minggu (10/1/2021) dan Senin (11/1/2021).
Untuk itu BNPB menyerukan masyarakat untuk waspada dan siaga mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Dengan terjadinya musibah longsor di Sumedang itu BNPB juga mengingatkan seluruh BPBD Propinsi untuk secara terus menerus mengeluarkan peringatan dini dan meningkatkan kesiapsiagaan pada puncak musim hujan pada Januari hingga Februari.(VOA/sir)