Museum Keliling 2; Sosialisasikan Museum Dengan Guru SD dan SMP di Barabai

Museum Keliling 2 berada di Kota Barabai Hulu Sungai Tengah. (Sumber Foto: Museum Lambung Mangkurat/koranbanjar.net)

Tidak hanya kalangan siswa di Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat juga sosialisasikan kegiatan permuseuman dengan para tenaga pendidik dan tenaga pendidikan, kali ini bertemu guru SD dan SMP di Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)

HULUSUNGAITENGAH,koranbanjar.net – Museum Lambung Mangkurat mengadakan museum keliling ke 2 di di Kota Barabai, HST, 23 November 2021 bertempat di aula Dinas Pendidikan HST.

peserta kurang lebih 100 orang dihadiri oleh guru-guru dari SD dan  SMP serta pihak dinas pendidikan yang sebagian besar adalah bidang kebudayaan.

Pembukaan museum keliling ini dibuka secara resmi oleh kasubag TU Museum Lambung Mangkurat Taufik Akbar SAp mewakili plt Kepala Museum, didampingi Kabid GTK Dinas Pendidikan HST, Misran SPd serta Kasi kebudayaan Dinas Pendidikan HST.

“Dilaksanakannya museum keliling ini dengan harapan agar guru dan dinas pendidikan serta pihak museum bersama-sama mengenalkan dan memberikan informasi tentang pentingnya sejarah dan kebudayaan kalsel ini,” kata Taufik.

Sebab, rata-rata anak-anak pelajar sekarang tidak mengetahui tentang permainan rakyat, tarian tradisional dan sejarah cagar budaya di Kalimantan Selatan.

“Mudah-mudahan dengan museum datang langsung ke kabupaten-kabupaten di Kalsel akan dapat meningkatkan apresiasi atau kecintaan terhadapa warisan budaya kalsel,” ucapnya.

Dengan semboyan museum di hatiku, sebutnya, semoga museum selalu memberikan pelayanan maksimal bagi dunia pendidikan dan masyarakat.

Museum merupakan tempat pelestarian sejarah dan budaya, dimana museum juga merupakan tempat edukasi dan rekreasi bagi dunia pendidikan dan masyarakat pada umumnya.

Adapun program atau kegiatan museum untuk mensosialisasikan pentingnya museum bagi dunia pendidikan bagi gemerasi muda di zaman melineal sekarang ini dan menghilangkan asumsi masyarakat bahwa museum merupakan tempat yang dianggap menyeramkan karena menyimpan barang antik.

Dengan demikian pihak museum mengadakan kegiatan museum keliling ke berbagai kabupaten di Kalsel, berbagai sasaran baik guru, pelajar dan masyarakat umum.

Pihak museum mendatangi langsung ke berbagai kabupaten untuk sosialisasikan museum ini tidak dari segi sejarah dan budaya saja namun ragam koleksi-koleksi yang ada di museum.(museumlambungmangkurat/dya)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *