Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Headline

Motif Tawuran Banjarmasin Terungkap, Libatkan Anak di Bawah Umur Asal Tiga Kampung ‘Texas’ Ini

Avatar
1579
×

Motif Tawuran Banjarmasin Terungkap, Libatkan Anak di Bawah Umur Asal Tiga Kampung ‘Texas’ Ini

Sebarkan artikel ini
DIAMANKAN – Tiga anak di bawah umur yang diduga terlibat tawuran di Wisata Siring, Jalan Piere Tendean, Kota Banjarmasin, Kalsel. (foto: Humas Polri)
DIAMANKAN – Tiga anak di bawah umur yang diduga terlibat tawuran di Wisata Siring, Jalan Piere Tendean, Kota Banjarmasin, Kalsel. (foto: Humas Polri)

Motif tawuran di Jl Piere Tendean, Wisata Siring Bakantan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akhirnya terungkap. Ternyata, peristiwa tawuran ini dipicu aksi pemalakan, sehingga menimbulkan aksi tawuran. Ironisnya, tawuruan melibatkan anak-anak di bawah umur yang berasal dari tiga kampung yang terkenal ‘Texas’ di Banjarmasin, Kalsel.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Motif tawuran ini diungkap oleh jajaran Polsek Polsek Banjarmasin Tengah, Polres Banjarmasin. Belum 24 jam, anggota kepolisian sudah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat aksi tawuran di kawasan Siring Bekantan. Minggu (26/09/2021) pagi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dikutip dari laman resmi humas.polri.go.id, Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan, S.I.K., M.M, melalui Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Susilo, S.H., S.I.K., M.H menerangkan, pihaknya baru mengamankan 3 remaja yang diduga turut terlibat dalam aksi tawuran di Wisata Siring, Jalan Piere Tendean Kota Banjarmasin, Kalsel tersebut.

“Sudah ada tiga orang yang kita amankan. Kita masih mencari yang lain,” ucapnya.

Anak-anak di bawah umur yang terlibat tawuran dan diamankan yakni, MI (15), warga Banjarmasin Barat, M (16) warga Banjarmasin Barat dan MR (14) warga Banjarmasin Selatan.

Ketiganya diketahui masih di bawah umur, dan dua di antaranya mengaku sudah putus sekolah.

Menurut pengakuan ketiganya kepada petugas, diketahui bahwa tawuran melibatkan kelompok remaja kampung Veteran dan kelompok remaja gabungan yang terdiri dari remaja kampung Kelayan, Banyiur Teluk Tiram dan Plamboyan. Semua kampung masih berada di wilayah Kota Banjarmasin, Kalsel.

“Mereka mengaku bahwa asal muasal permasalahan katanya ada remaja Kelayan yang dipalak remaja Veteran Minggu tadi, ” ungkapnya.

Kemudian, mereka bersepakat untuk mendatangi remaja Veteran, ” lanjut Kapolsek Banjarmasin Tengah.

Kapolsek Banjarmasin Tengah menuturkan, saat ini pihaknya belum menentukan sanksi kepada mereka yang terlibat aksi tawuran di Banjarmasin tersebut.

“Kita masih mencari biang atau otak dari tawuran ini. Setelahnya baru kita akan tentukan sanksinya, mengingat rata-rata mereka (anak yang terlibat) masih di bawah umur,” pungkasnya.

Berita sebelumnya, peristiwa tawuran di Jl Piere Tendean, persisnya di kawasan wisata Siring Bekantan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bukan tawuran biasa. Tawuran yang sering melibatkan para remaja itu terjadi setiap Minggu. Lebih mengerikan, tawuran sering menggunakan berbagai senjata tajam, mulai pisau, celurit sampai senjata kayu.

Saksi mata di lokasi kejadian mengungkap, kawasan wisata Siring Bakantan, Kota Banjarmasin memang sering dijadikan ajang kenakalan remaja, salah satunya tawuran antar kelompok. Parahnya, mereka menggunakan senjata tajam.

Dari beberapa sumber informasi yang diperoleh koranbanjar.net di lokasi kejadian, Minggu (26/9/2021), tawuran melibatkan antar dua kelompok remaja yang rata-rata berusia antara 14 hingga 18 tahun.

“Kelompok yang satu diperkirakan 20 orang lebih, dan kelompok lawan juga demikian sama – sama banyak, makanya jalan depan siring penuh dengan anak-anak tadi. Kasihan pengendara motor dan mobil terganggu, bahkan ada yang terhenti,” tutur warga yang enggan menyebutkan nama, dan mengaku puluhan tahun tinggal sekitar Siring Jalan Piere Tendean Banjarmasin.

Warga Kota Banjarmasin ini juga menceritakan, yang membuat dirinya dan pengunjung siring takut, masing-masing kelompok menggunakan berbagai senjata tajam.

“Ada celurit tadi di putar-putar, keris, pisau dan lainnya menggunakan pentungan dari kayu ulin panjang, ada yang pendek. Pokoknya saya takut, pengunjung juga takut,” ungkapnya.(koranbanjar.net)

sumber : Humas Polri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh