Program YESS Kementan (Kementerian Pertanian) dengan pemagangan disambut baik oleh mitra magang.
BANJARBARU,koranbanjar.net – SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Kalimantan Selatan (Kalsel) telah mengirimkan 60 peserta pemagangan Program YESS dimulai sejak Rabu (28/7/2021) sampai Minggu (1/8/2021).
60 peserta magang dari CPCL Program Yess di Kalsel ini tentunya sesuai dengan pilihan bidang pelatihan yang telah mereka pilih pada saat pendataan CPCL program YESS sebelumnya.
Mereka akan magang kurang lebih selama 3 bulan di 8 lokasi yang tersebar di 5 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
8 lokasi magang tersebut diantaranya berada di PT Buana Karya Bhakti (Tanah Bumbu). CV Kambat Jaya (Batola), CV Anugrah 3 Putra (Banjarbaru).
P4S Ushuludhin (Tanah Laut), P4S Patra Mandiri (Banjar), P4S Tuntung Pandang (Tanah Laut), P4S Sekar Rahayu Agro (Tanah Bumbu), dan PT Siska (Tanah Bumbu).
Salah satu lokasi adalah di CV Kambat Jaya yang berlokasi di Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala. CV Kambat Jaya ini merupakan sentra dari buah jeruk Kalimantan.
Juga sentra dari penangkaran bibit jeruk yang ada di Kalimantan Selatan.
CV Kambat Jaya dengan Direktur Umar Dani menyambut baik pemagangan bagi pemuda yang ikut dalam Program Yess di Kalimantan Selatan ini.
“Program YESS ini bagus sekali bagi pemuda tani yang ingin belajar pembibitan jeruk yang ada di Barito Kuala jadi kami sambut baik pemagangan ini,” terangnya.
Lanjut Umar Dani yang juga alumni dari SMK-PP N Banjarbaru ini, nantinya peserta akan diajarkan teknisnya baik dari awal kegiatan pembibitan sampai dengan selesainya budidaya yang ada di CV Kambat Jaya.
CV Kambat Jaya sendiri mendapatkan 10 orang peserta dari CPCL Kabupaten Banjar.
Mereka akan magang selama 3 bulan lamanya dan akan belajar tentang pembibitan jeruk.
Dengan magang ini diharapkan dapat menambah ilmu bagi CPCL, seperti dijelaskan Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso.
“Pemagangan ini untuk membekali peserta Program YESS yang pesertanya pemuda untuk menjadi dua hal utama yaitu sebagai Job Creator dan Job Seeker, khususnya di bidang pertanian,” terangnya.
Sebab, di Program YESS ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja.
Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun – 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil.
“Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern.
“Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya. (Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)