Beberapa titik rawan kecelakaan di Kota Banjarbaru minim lampu penerangan jalan dan rambu lalu lintas. Menurut Kapolres Banjarbaru, hal itu perlu koordinasi dengan pihak terkait.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Diungkapkan Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza disela acara Hut Lantas ke 67 di Mapolres, Kamis (22/9/2022).
Selama 3 bulan dirinya baru menjabat sebagai Kapolres Banjarbaru, setidaknya ada kurang lebih 15 orang meninggal dunia akibat kecelakaan.
Kejadian kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa itu, terjadi di jalan yang minim penerangan dan rambu lalu lintas. Disebutkannya, seperti di wilayah Trikora, Cempaka, Liang Anggang,
“Beberapa wilayah di Banjarbaru kerap terjadi kecelakaan, karena jika malam minim penerangan. Jadi saya minta kepada Satlantas, untuk kordinasi kepada dinas terkait mengenai hal itu,” ungkapnya.
Walaupun jalan tersebut wewenang milik provinsi, lanjutnya, namun rata-rata yang mengalami kejadian itu yakni warga Banjarbaru.
“Jadi dari pemko melalui dinas terkait, bisa menyurati pihak provinsi atau pemko bisa untuk pemasangan rambu jalan dan penerangan jalan. Mengalami atau yang meninggal, warga Banjarbaru juga,” sebutnya.
Saat ini memang, aktifitas atau mobilitas masyarakat di jalan mulai ramai. Hal itu juga jadi faktor terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Kita sedang menuju normal pasca pandemi. Tentunya aktifitas masyarakat meningkat. Jadi saya berpesan, untuk hati-hati di jalan, taati aturan lalu lintas yang ada, jangan terlalu ngebut dan selalu safety di jalan,” pesannya. (maf/dya)