SUNGAITABUK,KORANBANJAR.NET – Pangeran Khairul Saleh dalam jejak rekamnya adalah seorang birokrat banua yang sukses dalam meniti karir ASN. Langkahnya semakin naik signifikan setelah terpilih ditahun 2005 ketika mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Banjar didampingi ulama ternama Martapura KH Khatim Salman selaku wakil, lantas bersambung terpilih kembali ditahun periode 2010-2015 bersama tokoh NU Kabupaten Banjar Fauzan Saleh. Usai dua periode menjabat Bupati Kabupaten Banjar dan balik menjadi ASN, kemudian mengajukan pensiun disaat itulah banyak parpol melamarnya untuk bergabung. Tetapi, kenapa Khairul Saleh justru menerima pinangan Partai Amanat Nasional (PAN).
Ditemui Sabtu (16/03/2019) disela pertemuan dengan warga Lok Baintan Dalam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Pangeran Khairul Saleh secara terbuka mengakui, memang ada beberapa parpol mengajaknya bergabung. Setelah bertahajud dan berkonsultasi dengan keluarga, partai Islami yakni PAN yang menjadi pilihan. “Waktu itu dihubungi langsung Pak Zulkifli Hasan (ketum DPP PAN) untuk bersedia bersama-sama membesarkan PAN, tetapi saya minta waktu untuk memberikan jawaban,” kata caleg DPR RI dapil Kalsel 1 ini.
Karena ada memiliki kesamaan visi misi dengan PAN, lanjut dia, yaitu berasas Pancasila berlandaskan Islam dan membela Islam, keputusannya menyatakan siap memperkuat parpol berbasis Islam, PAN. “Keterwakilan umat Islam masih kurang di DPR RI sehingga peraturan perundang-undangan yang diterbitkn belum sepenuhnya memenuhi harapan umat Islam,” ungkapnya.
Perihal pencalonan sebagai legislator senayan, DPR RI mewakili dapil Kalsel 1, Kabupaten Batola, Banjar, Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan dan Tabalong, mantan bupati di Kabupaten Banjar yang berjuluk Serambi Mekkah itu, mengutarakan, selain menambah kekuatan umat Islam juga melalui DPR nanti dia akan menjembatani umat Islam dan membangun banua untuk meningkatkan kesejahteraan warga Kalsel. (sir)