Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarbaru

Melalui Tani Akur Dari Kementan, Solusi Petani Makmur

Avatar
503
×

Melalui Tani Akur Dari Kementan, Solusi Petani Makmur

Sebarkan artikel ini
Program Tani Akur mempermudah akses Petani Milenial terhadap pembiayaan dari perbankan penyalur KUR. (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kementerian Pertanian (Kementan) tak hentinya mengajak petani-petani di Indonesia untuk terjun di dunia Pertanian melalui berbagai kemudahan, teruntuk untuk petani milenial. Program teranyar adalah Petani Milenial Akses KUR (TANI AKUR).

BANJARBARU, koranbanjar.net – Melalui program TANI AKUR, Kementan menjadikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu sumber pembiayaan yang dapat mempermudah akses Petani Milenial terhadap pembiayaan dari perbankan penyalur KUR dan akan berdampak pada meningkatnya produktivitas sektor pertanian nasional.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), dalam berbagai kesempatan selalu mendorong pelaku usaha dan petani untuk memanfaatkan dan mengakses fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Termasuk jika ada pelaku usaha yang akan mengembangkan integrated farming.

“Jika menengok serapan KUR pertanian tahun 2021, maka track record-nya terbilang cukup baik,” tegasnya.

Dari target sebanyak 70 triliun rupiah, ternyata yang terserap mencapai 85,6 triliun rupiah atau 122%.

Mentan berharap, KUR yang ada dapat mendongkrak kinerja pertanian, khususnya di tahun anggaran 2022, seiring dengan upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian tersebut.

BPPSDMP Kementan imbau manfaatkan dan akses fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Program Tani Akur. (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

“Kami selalu bersoal dengan anggaran. Oleh karena itu, kita harus bisa terakselerasi dengan daya produktivitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Bapak Presiden Joko Widodo untuk dimanfaatkan di bidang pertanian,” ucapnya.

Program Tani Akur ini terus di masifkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan melalui berbagai kegiatan, diantaranya dilakukan SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementan.

Kali ini SMK-PP N Banjarbaru bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Pertanian menggelar Milenial Agriculture Forum (MAF) Volume 3 Edisi 37 dengan mengangkat tema “Makmur Dengan Tani Akur”, secara daring via zoom meeting pada Sabtu, (1/10/2022).

Hadir di kesempatan itu Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso memaparkan bahwa Kredit Usaha Rakyat atau KUR ini merupakan salah satu Program dari Kementan untuk memudahkan para petani di Indonesia mengakses modal usaha di sektor pertanian, khususnya dalam mengembangkan usahanya.

Narasumber kali ini mengundang Buyung Yudi Gunawan selaku Branch Manager BSI Martapura. Kemudian Narasumber 2 yaitu Muhammad Husni Thamrin selaku Duta Petani Milenial Korwil Kalimantan Selatan.

Mereka berdua memberikan berbagai pengalaman dan informasi terkait Program KUR yang dicetuskan oleh pemerintah ini. Seperti Buyung Yudi Gunawan yang memberikan informasi terkait akses KUR bagi petani yang ada di BSI Martapura.

Sedangkan Muhammad Husni Thamrin berbagi pengalaman terkait akses KUR diperbankan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang hadir dan membuka acara MAF Volume 3 Edisi 37 ini mengatakan bahwa beberapa tahun terkahir dunia sedang mengalami krisis pangan yang harus diantisipasi cepat salah satunya dengan memperkuat ketahanan pangan.

“Tiga tahun terakhir ini kita sudah dibantai oleh pandemi COVID 19 yang telah meluluhlantahkan semua sendi kehidupan, belum lagi ancaman climate change dan perang Ukraina Rusia yang berdampak pada produksi dan produktivitas pertanian dan berujung pada ancaman krisis pangan,” urai Dedi.

Mitigasi dan adaptasi harus kita lakukan, lanjut Dedi, strategi yang dapat dilakukan yaitu melakukan subtitusi pangan impor dengan pangan lokal, mengembangkan pertanian modern dan smart farming, serta membuka akses permodalan.

Dedi menandaskan bahwa sesungguhnya TANI AKUR adalah program pembangunan wirausaha muda pertanian, “Saya yakin seyakinnya bahwa program TANI AKUR ini dapat menjawab tantangan pembangunan pertanian kita. Ingat keberlanjutan pertanian kita tergantung regenerasi petani kita. Disaat yang sama pembangunan pertanian kita juga tergantung dengan kesuksesan program agribisnis pertanian,” bebernya.

Tak lupa Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti mengajak petani milenial untuk terus mengembangkan pertanian berbasis teknologi dan dapat mengakses KUR yang limitnya bisa 500 juta.

“Melalui program Tani Akur, petani milenial diharapkan mau mengakses KUR untuk mengembangkan potensi-potensi usaha yang ada,” tegas Santi. (Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh