Meilysari, seorang wanita karier yang lahir di Banjarmasin pada 31 Maret 1973, adalah anak bungsu dari 13 bersaudara, putri dari pasangan H. Antung Syahrani (alm) dan Hj. Siti Zahrah (alm).
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Ia memiliki dua anak, yaitu Zathisa Bidari (alm) dan Meisely Qirani. Sebagai sosok multitalenta, Meilysari yang pernah berkuliah di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin jurusan D3 matematika ini lebih suka di dunia seni, hingga mewarnai dunia seni dan hiburan di Banjarmasin selama puluhan tahun dan terus menunjukkan eksistensinya.
Dari dulu sampai sekarang semangatnya untuk berkarya dan menginspirasi tidak pernah pudar. Dari penyiar radio, penari, penyanyi, pemain teater, hingga pemain sinetron, ia terus membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya.
Perjalanan Karier yang Panjang dan Berwarna
Perjalanan karier Melly dimulai sebagai penyiar radio di Radio Gema Persada Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 1993. Suara khasnya akrab di telinga pendengar, terutama dalam acara “Pagi Ceria”. Setelah itu, ia berkarier di berbagai stasiun radio ternama di Banjarmasin.
Selain dunia penyiaran, Melly juga memiliki dedikasi tinggi di dunia pendidikan. Sejak tahun 1994, di usia 21 tahun, ia mulai mengajar kesenian di SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) RS Ulin Banjarmasin.
Kecintaannya pada seni tari, khususnya tari Banjar, mengantarkannya menjadi guru tari yang profesional. Ia telah melatih ratusan siswa, mulai dari TK hingga SMA, serta mahasiswa dan peserta pertukaran pelajar ke luar negeri.
Mengajar dan melestarikan seni tari Banjar
dedikasi Melly terhadap dunia tari telah melahirkan banyak penari berbakat. Ia melatih siswa untuk berbagai ajang, termasuk kompetisi tari, acara perpisahan sekolah, dan pertunjukan seni.
Melly berhasil mengantarkan siswa SMPN 18 meraih juara 1 dalam lomba tari antar sekolah dengan Tari Dandaman Banua. Ia juga membawa anak-anak TK Madinaturramlah memenangkan juara 1 dalam lomba tari TK di ULM dengan Tari Nirmala.
Selain itu, ia melatih peserta yang mengikuti pertukaran pelajar ke Australia, Belanda, Belgia dan Amerika, serta membimbing peserta Nanang Galuh Banjar yang berhasil meraih juara 1.
Tak hanya itu, Melly juga aktif tampil menari, baik bersama anak didiknya maupun secara solo.
Melly juga sering diminta sebagai juri dalam berbagai lomba. Pengalamannya mencakup penjurian Lomba Tari Japin Kuala di SMA 6 Banjarmasin antar SMA, menjadi juri lomba tari kreasi tradisional di SMPN 10 Banjarmasin antar SMP, serta lomba fashion show di TK Tadabur Amin dan TK Aisyah 43.
Selain dikenal di dunia seni dan pendidikan, Melly juga pernah menjadi sorotan di media. Sejak masih remaja, namanya sudah pernah muncul di tabloid dan surat kabar.
Perjalanan karier Melly tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Bapak Manap, seorang pelatih tari dari Haur Gading, adalah sosok yang berjasa dalam mengantarkan Melly menjadi pelatih tari di berbagai sekolah. Ibu Marta, almarhumah kepala sekolah TK Kasih Sayang, adalah sosok yang sangat berjasa dalam mengawali karier Melly sebagai guru tari.
Ibu Nana, guru TK Aisyah 2, juga berperan penting dalam memperluas jaringan Melly di dunia pendidikan. Ibu Khusnul, pemilik yayasan di Banjarbaru, juga memberikan kesempatan bagi Melly untuk melatih di sekolahnya, dan lain-lain.
Di penghujung tahun 2024, Melly menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara pertama dalam seleksi tingkat kota (Pemkot) dalam ajang Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI).
Sampai sekarang Melly aktif sebagai guru tari di berbagai sekolah, serta ia juga punya sanggar tari dan menjadi pelatih tari di sana yaitu Sanggar Bidari yang berlokasi di kantor Pemko Banjarmasin yang diadakan setiap hari Selasa dan Kamis pukul 16.30-18.00. Link YouTube Sanggar Bidari https://youtube.com/shorts/-tWSA3vVZeU?si=h89tWuXR5GLbgUZO.
Selain itu, ia juga memiliki lagu berjudul “Dewa-Dewi Cinta” yang diciptakan oleh Bunda Fatimah Adam dan diaransemen oleh Odien Paboesky. Lagu ini sudah tersedia di channel YouTube-nya, “Meilysari Channel”. Link:https://youtu.be/dS-xkdxqzOQ?si=SJOgaLzU4EQuInpW
“Saya sangat berterima kasih kepada Bunda Fatimah Adam yang telah menciptakan lagu untuk saya,” ujar Melly.
“Bagi yang belum subscribe channel YouTube saya, saya tunggu subscribe-nya ya, untuk memberi semangat kepada saya membuat konten-konten musik lagi,” tambahnya.
Selain itu Melly juga aktif di organisasi PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pemusik dan Pencipta Lagu Republik Indonesia) Kalsel, yang diketuai oleh Dino.
“Tujuan kerja sama antara PAPPRI dan RRI Pro 4 adalah untuk menggerakkan dan mempromosikan karya para musisi lokal, sehingga harapannya dapat memberikan ruang bagi mereka untuk tampil dan memperkenalkan musik mereka kepada masyarakat luas dan menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya,” Ujar Melly.
(rth)