Untuk mencegah adanya pelangsiran di SPBU, Polres Hulu Sungai Tengah menurunkan personil untuk berjaga dan mengamankan, Rabu (15/12/2021) siang.
BARABAI, koranbanjar.net – Pasca dihentikannya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di seluruh SPBU September 2021 lalu, sebagian masyarakat pengguna kendaraan bermotor beralih ke BBM jenis Pertamax.
Namun, sebulan terakhir masyarakat kesulitan membeli Pertamax, karena lebih sering cepat habis dibanding Pertalite atau jenis BBM lainnya.
Masyarakat menduga adanya aksi pelangsiran di SPBU, sehingga masyarakat umum tak kebagian. Sementara, di tingkat eceran harga Pertamax mencapai Rp12.000 per liter.
Menyikapi hal tersebut, Polres Hulu Sungai Tengah melakukan kegiatan penertiban pelangsiran, dengan cara memantau seluruh SPBU di wilayah HST, Rabu (15/12/2021) siang.
Kasi Humas Polres HST Iptu Soebagiyo menjelaskan, penertiban dilakukan untuk mencegah adanya pelangsiran yang membuat BBM jenis tertentu cepat habis dan harganya menjadi mahal di tingkat eceran.
Kegiatan ini melibatkan anggota Polres dan Polsek yang ditugaskan di wilayah masing-masing di mana terdapat SPBU.
“Sejak pagi pengawasan dilakukan, tidak ada aksi pelangsiran. Pelayanan di SPBU juga normal,” kata Soebagiyo.
Mengenai masih sulitnya membeli Pertamax, pemilik SPBU Mandingin dan Telang, Hendra mengakui karena pasokan berkurang akibat kekurangan armada kapal pengiriman. “Insya Allah sudah berangsur normal supply-nya,” ungkap Hendra.(mj-41/sir)