Tak Berkategori  

Mantan Menteri LH: Pemindahan Ibu Kota Harus Pertimbangkan Dua Potensi Bencana

BANJARBARU, koranbanjarnet – Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Rudi S Prawiradinata, telah memastikan perpindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan. Provinsi mana yang akan menjadi wilayah IKN segera diputuskan tahun ini.

Hal ini turut menjadi perhatian mantan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Gusti Muhammad Hatta. Pasalnya, meski pemerintah melihat wilayah Kalimantan tak memiliki potensi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami ataupun gunung berapi, namun menurutnya pemerintah juga harus mempertimbangkan potensi bencana alam lainnya yang ada di Kalimantan.

Menteri Riset dan Teknologi 2011-2014 Kabinet Indonesia Bersatu itu mengatakan, jika nanti Provinsi Kalimantan Selatan yang dipilih menjadi wilayah IKN, maka yang perlu diperhatikan untuk menjadi kajian pemerintah adalah bencana banjir serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Jika Kalsel terpilih sebagai ibu kota negara sebenarnya bagus saja, tapi yang perlu diperhatikan adalah antisipasi dan kajian lebih dalam mengenai banjir dan karhutla,” ujarnya kepada wartawan usai dialog nasional Pemindahan Ibu Kota Negara di Kalsel, Senin (15/7/2019), di Novotel Banjarbaru.

Artinya, dijelaskan Hatta, semua pihak jangan hanya melihat dampak positif dari perpindahan IKN saja, melainkan harus juga memperhatikan serta lebih memperitmbangkan dampak negatifnya.

Baca Juga: Deputi Bappenas Pastikan Keputusan Pemindahan IKN Ke Kalimantan Tahun Ini

Hal itu, ditekankan Hatta, agar nantinya tidak terjadi kebingungan pada saat pembangunan di wilayah IKN baru sudah dijalankan. “Jadi jangan sampai ada yang kurang dan salah konsep,” katanya.

Baca Juga: Kalsel Siap Jadi Ibu Kota Negara Dengan Lahan 300 Ribu Hektar

Namun terlepas dari hal tersebut, pria asli kelahiran Banjarmasin itu mempercayai masyarakat Kalsel bisa terbuka menerima penetapan dari pemerintah jika memang Kalsel yang nantinya akan dipilih menjadi wilayah IKN.

“Saya percaya masyarakat bisa terbuka jika memang Kalsel yang akan jadi ibu kota negara,” pungkasnya. (ykw/dny)