MANDIANGIN,KORANBANJAR.NET – Dari sekian objek spot wisata yang terdapat di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin Kabupaten Banjar, ada aktifitas yang menarik di bangunan rumah Belanda (Benteng Belanda, Minggu (03/03/2019) malam itu.
Bangunan berada tepat di puncak Mandiangin, terlihat beberapa orang berkumpul, bukan sekelompok remaja yang ingin tracking, memakai ransel ala outdoor serta sepatu boot dikenakan, tetapi sekumpulan orang memakai peci, baju serta sarung. Rumah Belanda berada di puncak Mandiangin, dulunya merupakan Situs Benteng Belanda berupa sisa-sisa beberapa bangunan yang di duga bangunan sanatorium dan villa bagi orang-orang Belanda menurut Balai Arkeologi Banjarmasin bangunan didirikan pada era 1930-an, dan sekarang sudah direnovasi kembali dibawah pimpinan Kadishut Prov kalsel, DR. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut, MP.
Sebanyak 35 orang dari Majelis Taklim Bayti Qurani dan staff Dishut Prov Kalsel melakukan Mabit di bangunan bersejarah tersebut. Kegiatan Mabit kali ini diantaranya sholat berjamaah, mengaji dan tadarus Al-qur’an, serta tausiah tentang ilmu agama Islam yang di sampaikan Ustad Andi, dan diakhiri makan malam bersama.
“Mabit atau malam Bina Iman dan Taqwa yaitu kegiatan yang di lakukan pada malam hari, bertujuan untuk membina iman dan taqwa menjadi pribadi lebih baik daripada sebelumnya, kegiatan ini tidak lepas dari arahan Kadishut Prov. Kalsel, Pak Hanif,” kata Muslim salah satu ASN Dishut Kalsel yang ikut dalam kegiatan malam ini. Mabit di tahura Sultan Adam dilaksanakan 2 kali seminggu, yaitu pada malam Sabtu dan malam Minggu. Dengan adanya kegiatan mabit ini diharapkan menambah pilihan wisata di Mandiangin yaitu wisata religi. Kegiatan ini terbuka untuk umum, gratis dan tidak dibatasi umur. (dishutprovakalsel)