Ada beberapa langkah Bawaslu Kalimantan Selatan melalui sentra Gakkumdu mengatasi modus ITE dalam potensi kecurangan Pemilu 2024.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal ini dikemukakan oleh Ketua Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie kepada media ini di Banjarmasin belum lama tadi.
“Sudah kita lakukan identifikatif kerawanan, jadi dalam prosesnya lebih menekankan pencegahan baik penyelenggaraan maupun penyelenggaranya,” terang Aldo, panggilan akrab Azhar Ridhanie.
Jadi lanjutnya, seluruh aspek pencegahan yang dilakukan tidak lepas dari identifikasi potensi kerawanan kecurangan pemilu mendatang.
Terkait hal itu, ditetapkan menjadi empat sisi yakni, sosial politik, penyelenggara, kontestasi politik, dan partisipasi, baik pemilih maupun semua kelompok yang ikut serta dalam proses pemilu tersebut.
Tambah Aldo, nantinya modus kecurangan lewat ITE ini akan dumasukan dalam klasifikasi di atas.
Karena kedepannya ungkap Aldo, sebagaimana tahun 2019, orang diperkenankan berkampanye di media sosial (medsos) atau teknologi.
“Tentu saja kami harus mengikuti pola-pola seperti itu, begitu kan,” ucapnya.
“Jangan sampai nanti dalam konteks modus-modus baru itu yang berkaitan dengan kinerja Gakkumdu, justru ketinggalan. Setidaknya menyamakan kelajuan informasi teknologi itu,” sambungnya.
Bahkan jika memungkinkan tambahnya, lebih cepat dari aspek kerawanan yang mungkin terjadi.
“Yakni dalam konteks modus-modus kecurangan lewat ITE tadi,” pungkasnya. (yon)