Demi menyerap aspirasi masyarakat, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Syahruddin rela menempuh perjalanan di medan yang sulit, karena jalan menuju ke salah satu desa yang ditentukan sangat rusak akibat banjjr.
BANJAR, koranbanjar.net – Anggota DPRD Kalsel, Syahrudin mengungkapkan, dalam resesnya kelima selama 2 hari, tanggal 4 dan 5 Februari 2021, selain medannya sulit, ada sebuah tempat yang harus ditempuh melalui jalur sungai yaitu di Desa Sungai Tandipah RT 01 Kecamatan Sungai Tabuk. Kedatangan Syahruddin disambut antusias warga Sungai Tandipah.
“Kami sangat senang ada anggota DPRD datang mengunjungi kami, mudah-mudahah bukan sekali ini tapi ke depannya bisa mengagendakan reses disini lagi,” tutur Nayan Ketua RT 01.
Aspirasi konstituen kali ini mereka sampaikan adalah, memohon agar bisa memprioritaskan warganya untuk mendapatkan bantuan terutama untuk bantuan perbaikan rumah.
“Banjir kali ini cukup lama, dan cukup dalam dibanding yang biasa kami hadapi. Sehingga mebuat rumah-rumah kami terendam dan rusak,” ungkap Nayan.
Berbeda dengan Desa Sungai Tandipah. Desa Rumpiang perjalanan menuju Desa Rumpiang masih bisa dilakukan dengan menggunakan mobil, namun jalan yang dilewati cukup sulit karena jalan rusak akibat banjir.
“Mobil yang kami tumpangi sempat terjerembab di lumpur hampir satu jam baru bisa jalan lagi. Alhamdulillah banyak warga yang menolong kami dengan suka rela menolong, hingga perjalanan bisa kami lanjutkan,” ujar Syahrudin antusias.
Warga Rumpiang berharap perhatian pemerintah agar akses jalan menuju desa mereka diperhatikan.
“Selain mohon untuk perbaikan jalan kami juga mohon agar ke depan kami bisa mendapatkan mobil ambulan” ujar S
Sastro Amijoyo yang merupakan anggota Karang Taruna Desa Rumpiang.
Senada dengan Sastro, pengurus masjid Muhajirin desa Rumpiang Kisrani menyampaikan, agar pemerintah ikut memperhatikan masjid di desa setempat, sampai saat ini belum dapat bantuan dari Pemerintah Daerah.
Di lain pihak saat dialog Rusilawati warga RT 03 Desa lawahan menyampaikan keluhannya tentang anaknya yang berprestasi namun tidak memiliki KIP dan mendapatkan undangan untuk melanjutkan di salah satu SMK Unggulan namun terkendala biaya karena suaminya hanya seorang petani.
“Kami juga mohon agar ada bantuan berupa benih dan pupuk karena tanaman yang sudah kami tanam terendam banjir dan sudah bisa dipastikan gagal panen”. ujar Yuli warga Rt 03 menambahkan. (humas dewan kalsel/yon)