Dengan terus meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, maka kebutuhan pangan juga meningkat. Untuk mengantisipasi hal ini pemerintah Indonesia mengembangkan program Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah seluas 30.000 hektar, di Kabupaten Kapuas seluas 20.000 hektar dan Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektar.
TAPIN,koranbanjar.net – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Prof Dr Dedi Nursyamsi MAgr menyampaikan, Food Estate Kalimantan Tengah diharapkan dapat menjadi lumbung pangan Nasional.
Akhirnya, akan meningkatkan kesejahteraan petani dan juga terbentuknya korporasi petani yang berkelanjutan,
Korporasi petani dicirikan sebagai usaha pertanian skala besar berbasis klaster, multi komoditas seperti pangan, hortikultura, ternak, perkebunan, mekanisasi, modernisasi pertanian.
“Juga sistem digitalisasi, mengkorporasikan petani, hilirisasi produk pertanian,“ kata Dedi.
Food Estate Kalimantan Tengah dilakukan secara terpadu dan bertahap serta dikelola dengan manajemen korporasi petani yang kreatif dan inovatif.
Sehingga mampu mewujudkan sistem produksi tanaman pangan yang maju, mandiri, dan modern serta berkelanjutan.
Terbentuknya korporasi petani dilakukan secara bertahap, dimulai dengan dibentuknya Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di delapan klaster.
Yaitu, 5 BUMP di Kabupaten Kapuas dan 3 BUMP di Kabupaten Pulang Pisau yang setiap BUMP luas wilayahnya antara 2.000 – 5.000 ha.
Kepala Badan PPSDMP menambahkan jika organisasi BUMP yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani melalui gabungan kelompoktani.
“BUMP berfungsi untuk meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi, serta mengembangkan jiwa kewirausahaan petani,” terang Dedi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sebagai UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, bertugas melakukan peningkatan sumberdaya manusia yang ada.
Peningkatan sumber daya manusia dilakukan diantaranya dengan pelatihan baik teknis maupun manajemen untuk mendukung program Food Estate tersebut.
Salah seorang widyaiswara BBPP Binuang, Ir Sukadi MP mengatakan, pelatihan yang dilakukan di wilayah Food Estate adalah pelatihan tematik berbasis korporasi mendukung food estate sebanyak 62 angkatan yang tersebar di wilayah Food Estate dengan tema berbeda-beda sesuai keperluan masing-masing daerah.
Seperti pelatihan pembentukan Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Perencanaan Usaha, Penguatan Permodalan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP), Pemasaran hasil, Integrasi pertanian terpadu dan lain-lain.
“Semua adalah tema pelatihan yang sudah dilaksanakan BBPP Binuang,” pungkas Sukadi. (Sukadi/bbppbinuang/dya)