Calon Gubernur Kalimantan Selatan, Denny Indrayana kembali mengaskan, adanya indikasi kecurangan dalam Pilgub Kalsel kali ini dengan beberapa temuan.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Hal itu ia sampaikan dalam jumpa pers, Ahad (13/12/2020) malam, di kediamannya di Gang Purnama Banjarbaru.
Saat pihaknya kemarin menyambangi Kabupaten Tapin, tepatnya di Kecamatan Binuang, ada beberapa TPS yang suaranya kosong sama sekali, dan kehadiran DPT 100 persen. Menurutnya itu sangat janggal.
Dirinya mengatakan, ada kurang lebih 10 TPS di Kecamatan Binuang, Tapin, yang suaranya sangat kecil dan kehadiran DPT 100 persen.
Selain itu, ia juga menyatakan, pihak saksi yang ia kerahkan, diancam saat datang ke TPS. “Ini ada apa?” tanyanya.
“Banyak yang menginginkan, masalah ini tak perlu diusut, tapikan gak bisa dong, demokrasi harus bersih dan sehat,” tambahnya.
Bahkan, dirinya diisukan sempat bertemu dengan Sahbirin untuk melakukan negosiasi. Hal tersebut langsung dibantah Denny dengan menyebutkan itu Hoax.
“Kemarin, salah satu Pimpinan Dewan di salah satu Kabupaten sempat menagatakan saya bertemu dengan Sahbairin, ini saya nyatakan hoax,” ketusnya.
Katanya, Pilgub kali ini tidak akan ada negosiasi antar paslon. “Jika Pilgub 2015 kemarin ada nego, maka kali ini tak akan ada,” tegasnya.
Ia juga menyebut jika dirinya tak pernah bertemu dengan tokoh Haji Isam, dirinya tak kenal secara pribadi mau pun secara umum.
Diketahui, dari hasil hitung suara di website KPU, Denny Indrayana unggul 51 persen atas petahana, Sahbirin 49 persen pada Minggu (13/12/2020) sekitar pukul 18.00 Wita.(san/maf)