MARTAPURA, koranbanjar.net – Dalam Upaya mengurangi sampah plastik saat Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar menganjurkan untuk para jamaah membawa botol minum atau tumbler.
Beranjak dari evaluasi haul tahun lalu, timbulan sampah mencapai 500 ton.
Pemerintah Daerah melalui DLH berupa mengurangi timbulan sampah di haul tahun ini.
Haul Guru Sekumpul tahun ini jatuh pada tanggal 29 Februari dan 1 Maret 2020.
Kepala DLH, Boyke W Tristiyanto mengatakan untuk mengurangi sampah plastik, pihaknya akan mengimbau dan menganjurkan jamaah tidak menggunakan botol plastik dan beralih menggunakan tumbler.
“Diperkirakan timbulan sampah di acara haul nanti bisa mencapai 750-850 ton, dengan perkiraan jamaah sekitar 2,5 juta orang,” jelasnya kepada koranbanjar.net, Sabtu (8/2/2020)
DLH juga akan berkerjasama dengan perusahaan air minum kemasan untuk penyediaan tempat isi ulang tumbler.
“Nantinya akan disiapkan tempat pengisian ulang air minum untuk tumbler di sekitar area haul,” jelas Boyke.
Selain mengurangi sampah plastik, DLH juga menyarankan untuk kemasan makanan agar menggunakan bahan yang mudah hancur, seperti daun pisang dan kertas.
“Sangat disarankan tidak menggunakan kemasan dari styrofoam karena termasuk sampah yang sulit hancur,” tambah Kepala DLH.
Dalam mengatasi sampah paska haul nanti, DLH membentuk Relawan Kebersihan Lingkungan (RKL) yang diminta setiap satu RT minimal 20 orang untuk menjadi RKL.
“Mereka akan membantu memilah sampah paska haul dan kemudian ditempatkan pada titik yang sudah ditentukan,” beber Boyke.
Dengan segala macam persiapan dan himbauan ini, Kepala DLH berharap agar acara Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul berjalan dengan lancar dan hikmat serta sampah di tahun ini dapat berkurang. (har/dya)