KONTROVERSI, Hiswana Migas Tuding hanya Pelansir yang Salah, Bukan SPBU

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Pernyataan pihak Hiswana Migas tentang hasil penangkapan 23 pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar dari 5 SPBU di Kalsel, sepertinya cukup kontroversi.

Bagaimana tidak? Hiswana Migas Kalsel justru menuding, kesalahan itu hanya terletak pada pelansir, bukan pemilik atau karyawan SPBU.

Ketua Hiswana Migas Kalimantan Selatan, H Saibani mengatakan kepada koranbanjar.net, tindak pidana penyalahgunaan BBM bersubsidi dilakukan oleh oknum pembeli yang sering dikenal pelansir, sedangkan pemilik dan karyawan SPB tidak terlibat.

“Penyalahgunaan BBM bersubsidi hanya dilakukan para pelansir, SPBU dalam hal ini saya rasa tidak terlibat,” ujarnya kepada koranbanjar.net di Kantor Hiswana Migas Kalimantan Selatan, Jalan Belitung Darat Banjarmasin, Jum’at (21/12/2018).

Ini artinya, menurut dia, tindakan pidana yang terjadi bukan karena SPBU yang bersangkutan, tetapi karena pelansir yang menyalahgunakan BBM bersubsidi yang dijual kembali kepada pihak lain.

“Mobil yang diubah, kemudian ditambah tangki di dalamnya, dimodifikasi sedemikian rupa ‘kan itu sudah melanggar ketentuan Menteri Perhubungan serta melanggar undang-undang lalu lintas apalagi sampai masuk ke SPBU. Membeli kemudian menyimpan BBM bersubsidi untuk dijual kembali ke pihak lain demi keuntungan pribadi, ini kan perannya aparat kepolisian untuk mengamankan, sebelum mereka masuk ke SPBU,” paparnya

Ditambahkan, SPBU adalah area publik, tempat vital yang harus dilindungi bersama, karena melayani masyarakat. Dengan adanya SPBU tersebut pergerakan ekonomi berjalan, dan aktivitas bisa terbantu.

“SPBU itu ‘kan sama seperti toko, outlet yang menjual barang, katakanlah toko yang menjual pisau kemudian datang orang membeli pisau, setelah itu pisau dibawa pergi tiba-tiba orang tersebut membunuh orang. Nah apakah yang ditahan tokonya ? Yang pasti kan orang yang menyalahgunakan pisau itu,” tutur H Saibani

Namun pihaknya tidak menampik, bahwa tindakan kepolisian yang sudah berhasil mengamankan dan menindak para pelansir BBM bersubsidi.

“Kami berterimakasih dan mendukung tindakan kepolisian, menangkap orang-orang yang menggunakan BBM bersubsidi demi keuntungan yang lain dan jika ada keterlibatan salah satu karyawan SPBU atau operator, maka silakan ditindak dan ditangkap,” tandasnya.

Hanya saja dia berharap, kasus ini jangan sampai dipeti-eskan hanya sampai di sini, para pelansir harus betul-betul tuntas, sehingga tidak ada lagi mobil-mobil pelansir yang berkeliaran.(al/sir)