Kalsel  

Komisioner Baru Bawaslu Kalsel Gunakan Sisi Kemanusiaan Atasi Konflik Kepentingan

Para Komisioner dan Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan dalam acara penyambutan Komisioner yang baru di Aula Kantor Bawaslu Kalsel Banjarmasin, Senin (26/9/2022). (Foto: Koranbanjar.net)

Anggota Komisioner baru Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Radini menyatakan dalam menekan konflik kepentingan maupun terjadinya pelanggaran pemilu kedepan akan lebih mengutamakan cara preventif atau sisi kemanusiaan.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Hal ini disampaikan oleh anggota komisioner lama, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Azhar Ridhanie atau akrab disapa Aldo lewat sambutannya di Aula Kantor Bawaslu Kalsel Banjarmasin.

Azhar mengatakan, ada perbedaan dalam penanganan pelanggaran pemilu antara dirinya dengan Ridani.

“Dalam hal penanganan pelanggaran pemilu, ridani dengan cara meletakan keadilan lebih kepada pencegahan atau sisi kemanusiaan dalam menekan atau mengatasi konflik kepentingan, kalau saya lebih kepada menegakan keadilan,” terangnya.

“Jadi intinya bagaimana membuat bahagia personal dalam konflik kepentingan ini, namanya juga pesta demokrasi, bergembira namanya,” sambung Aldo.

Lanjut disampaikanya, dirinya menginginkan dengan formasi baru ini dalam menghadapi pesta demokrasi pemilu 2024 agar segera mungkin melakukan konsolidasi penuh kelembagaan.

Bagaimana membangun konsolidasi penuh kelembagaan, membangun sinergi antar komisioner, menurutnya ini penting sekali.

“Saya berkonsolidasi dengan Pak Mukhlis (Ahmad Mukhlis, komisioner baru), dengan Pak Ridani, Pak Aris, maupun Pak Nurkholis, tidak ada perbedaan di antara kita,” ujarnya.

Jika ada hal-hal penting, Aldo mengatakan tentu saja jalan komunikasi yang akan ditempuh.

“Tidak ada dusta diantara kita, itu adalah komitmen kami saat pleno di Jakarta. Inilah harapan kami semua, mudah-mudahan ini dapat terlaksana,” harapnya.

Adapun Kepala Sekretariat Bawaslu Kalsel, Teuku Dahsya Kusuma Putera menambahkan, dengan adanya komisioner baru maupun lama, kolaborasi tetap terjaga.

“Yang paling penting itu kan adanya komunikasi yang baik,” ucapnya.

Dalam jajaran sekretariat, Dahsya, sapaan akrabnya mengaku hal ini tidaklah sulit karena sudah menjadi tugas dan fungsinya dalam rangka memfasilitasi antara ketua dan anggota Bawaslu.

“Saya yakin dengan keberadaan para kabag, Pak Maksum sebagai senior dan staf lainnya, insya Allah kita siap dalam menghadapi pemilu 2024,” tandasnya.

Sementara, Anggota Komisioner Bawaslu baru, Muhammad Ridani, mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalsel ini dalam wawancaranya menyampaikan, terkait program lama yang berjalan baik, maka akan diteruskan.

“Kemudian jika ada program baru dan itu baik maka akan kita kerjakan, itu dulu prinsipnya,” ucapnya.

Adapun Anggota Komisioner baru lainnya divisi SDM internal dan Diklat, Ahmad Mukhlis, merupakan anggota Bawaslu Kota Banjarbaru, berlatar belakang aktivis Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) ini mengungkapkan, dirinya lebih dulu berkoordinasi secara internal.

“Kemudian setelah itu, kita akan melakukan supervisi ke kabupaten kota untuk menginventarisir berbagai permasalahan yang terjadi,” katanya.

Adapun tahapan yang sudah berjalan sambung Mukhlis adalah membentuk Panwaslu Kecamatan (Panwascam). (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *