Komisi III DPRD Kota Banjarbaru melakukan inspeksi ke sejumlah proyek pembangunan yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru pada Senin (16/12/2024).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Tiga proyek yang menjadi sasaran monitoring yakni pembangunan Gedung Dinas Perhubungan, Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Jalan Mawar, dan proyek pedestrian di Jalan Panglima Batur.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru Ronauli Saragih, menyoroti progres pembangunan gedung Dinas Perhubungan yang dinilai memerlukan perhatian lebih dibandingkan dua proyek lainnya.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait sejumlah item pekerjaan yang belum selesai, meskipun waktu kontrak hampir berakhir.
“Kami melakukan kunjungan ini sebagai bentuk fungsi pengawasan DPRD,” kata dia.
Berdasarkan laporan sebelumnya, ada pekerjaan dengan kemajuan fisik yang lambat, termasuk pembangunan kantor Dishub.
“Saat ini masih ada pekerjaan seperti pemasangan ACP dan tahap fhinising yang belum terlaksana,” ujar Ronauli.
Ronauli menambahkan, pihak pelaksana proyek dan bidang Cipta Karya Dinas PUPR telah melaporkan kesiapan mereka menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Namun, ia meminta agar progres tersebut tetap diawasi ketat mengingat tenggat waktu semakin dekat.
“Barang sudah tersedia di lokasi, tapi jika melihat kondisinya, pemasangan masih belum maksimal. Ini harus segera dipercepat agar sesuai target,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Banjarbaru Nina Aprodita, mengakui progres pembangunan gedung Dishub masih berada di angka 76,4 persen.
Meski demikian, ia optimis proyek dapat diselesaikan dalam waktu yang tersisa.
“Kami mendesak kontraktor agar segera menambah tenaga kerja dan mempercepat pemasangan item yang tersisa. Semua material sudah siap, jadi tinggal dikerjakan saja,” ujarnya.
Senada dengan Nina, Kontraktor Pelaksana M.Asrul juga memastikan pihaknya saat ini tengah bekerja lembur hingga pukul 24.00 Wita.
Pekerjaan instalasi listrik bahkan dilakukan dengan membagi pekerja dalam tiga sift.
“Kami terus melakukan percepatan dengan sistem lembur dan membagi tugas secara bergantian. Dengan langkah ini, kami optimis proyek akan selesai tepat waktu,” ungkap Asrul. (maf/dya)