Kisah Penjual Kerupuk Berusia 70 Tahun yang Putus Asa Bertani

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Petani asal Rantau, Kabupaten Tapin, Antar Mas, merasa putus asa karena sawah garapannya tak juga menuai hasil.

Keputusasaannya itu kemudian membuat pria berusia 70 tahun ini pindah bersama keluarganya ke Banjarmasin, dan meniggalkan sawahnya di Rantau dengan begitu saja.

“Awalnya saya bertani, tapi tidak berhasil karena tanahnya rusak,” ujar Antar Mas, yang pada saat itu sedang menjajakan kerupuknya di Jalan Sultan Adam, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin, Kamis (13/12/2018).

Selama tiga tahun mencari nafkah di Banjarmasin, Antar Mas bersama anak dan istrinya  tinggal di rumah sewaan yang berada di kawasan Jalan Sungai Andai.

Untuk menjajakan kerupuknya, pria renta ini berkeliling mengayuh sepedanya dari Sungai Andai hingga ke kawasan Kayu Tangi.

Walaupun tentu sangat meletihkan bagi pria seusianya, namun berkeliling menjual kerupuk selalu ia lakukan setiap hari, bahkan hingga larut malam.

Padahal, selain hasil jualannya tak menentu, keuntungan yang didapat Antar Mas pun terbilang sangat kecil.

Bayangkan saja, dalam satu bungkus kerupuk yang laku terjual, dirinya hanya memperoleh keuntungang Rp 1.000 saja.

“Biar hasilnya pas-pasan, makan seadanya, tapi Alhamdulillah saya tidak punya hutang,” tutur Antar Mas. (mj-028/dny)