Tak Berkategori  

Kisah Pasar Pagi Banjarmasin yang Terkenal Menakutkan Dengan Sosok Gasah dan Nata

Sekitar 50 tahun silam, salah satu kawasan yang terkenal penuh kehidupan premanisme dan cukup terkenal angker atau menakutkan adalah Pasar Pagi yang berada di wilayah  Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin. Namun benarkah apa yang digambarkan orang-orang yang pernah hidup di zaman tersebut?

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Mengungkap kisah singkat tentang Pasar Pagi Banjarmasin yang terkenal rawan dengan tindak kriminalitas, koranbanjar.net mencoba menggali kisah di balik kabar yang beredar tentang kehidupan keras di Pasar Pagi atau dikenal Pasar Beras saat ini.

Rabu (5/5/2021) pukul 12.00 WITA, jurnalis menghampiri salah satu warga penduduk asli Pasar Pagi, Rostin Dwinata Jaya atau disapa Papah Andre.

Pada saat ditemui, Papah Andre kala itu sedang asik melayani pembeli di kios miliknya yang berada di persimpangan jalan depan Gang Ketawa Pasar Pagi Banjarmasin.

Menurut pengakuan lelaki tua berusia 71 tahun ini, apa yang diceritakan orang-orang di luar sana tentang seram dan rawannya Pasar Pagi pada waktu dahulu, adalah tidak benar.

Rostin Dwinata Jaya (Papah Andre)  saat berada di kios miliknya. (foto: leon)
Rostin Dwinata Jaya (Papah Andre) saat berada di kios miliknya. (foto: leon)

“Mungkin mereka di luar sana menilai waktu itu orang – orang yang senang berkelahi kebanyakan berasal dari Pasar Pagi, di antaranya almarhum Nata dan adiknya bernama Gasah, kedua bersaudara ini di luar sana memang terkenal suka berkelahi dan dibilang jagoan,” tuturnya.

Padahal katanya, selama dirinya menetap seumur hidup di sana, tidak pernah terjadi tindak kejahatan atau perbuatan kriminal yang dibilang sadis walaupun diakuinya kawasan Pasar Pagi sering berkumpul preman, pengangguran, hingga profesi melanggar hukum lainnya.

“Akan tetapi di kampung ini, mereka tidak pernah berbuat onar, atau mengganggu warga mereka berbaur, bergaul seperti biasa,” sebutnya seraya mengingat kembali tentang keadaan di masa 50 tahun lalu.

Lebih lanjut dirinya mengisahkan sekilas tentang 2 tokoh yang dikenal di kalangan masyarakat luas Kalimantan Selatan, yakni Nata dan Gasah.

Papah Andre yang merupakan warga keturunan ini mengungkapkan, Nata sang kakak lebih banyak bergaul di luar dan lebih luas ketimbang adiknya, Gasah yang hanya bergaul di sekitar kawasan Pasar Pagi.

Konon menurut riwayat, Nata pernah membunuh lawannya sesama preman yang cukup dikenal dan diperhitungkan di wilayah Banjarmasin.

Sedangkan Gasah memiliki wilayah/lahan jaga untuk keamanan hotel dan pertokoan di kawasan Pasar Pagi, dan konon menurut kabar Gasah meninggal dunia saat berada dalam penjara.

Di era sekarang kawasan Pasar Pagi sudah banyak berdiri bangunan toko dan gudang beras, termasuk bangunan fasilitas pemerintahan, PT PAL, mengikis  kesan sadis dan seram hingga seolah tak bersisa.(yon/sir)

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *