Gusti Agus Gazali Rahman atau kerap disapa Agus ZR mungkin bisa dibilang preman yang insyaf. Pasalnya, menjelang Idul Fitri 1442 H hanya ada dua puasanya dibatalkan lantaran sakit gigi.
TANAH BUMBU, koranbanjar.net- Agus ZR dulunya seorang preman yang keluar masuk penjara, karena tidak terima orang yang dibanggakannya dihina.
“Aku di sini (Tanah Bumbu) saja sudah lima sampai enam kali masuk penjara gara-gara orang menghina orang yang saya kagumi. Saya pukuli orang yang di warung-warung itu karena bernada mengejek,” ungkapnya saat ditemui awak media koranbanjar.net, pada Minggu (9/5/2021).
Perkelahian kerap dilakukan hanya karena alasan harga diri sebagai lelaki. Terkadang, ia berkelahi hanya karena terpaksa. Namun, itu dinilainya hal yang wajar sebagai manusia.
Kembali ke momen puasa Ramadan tahun lalu, pada saat itu masih begitu sehat dirinya, dan masih sempat berpuasa penuh selama Ramadan.
Itu dilakukannya, lantaran sebagai seorang muslim sudah merupakan hak, dan kewajiban untuk melaksanakannya.
“Iya itu pastinya karena kita orang Islam, dan selama Ramadan saya sering bantu-bantu orang,” tuturnya.
Meski begitu, sempat adanya puasa yang batal karena saat itu ia tengah mengalami sakit gigi. Sehingga, mengharuskannya untuk meminum obat pereda nyeri.
Menurutnya, hampir semua masyarakat Tanah Bumbu mengenalinya, hal itu karena ia mengklaim sempat ikut berjuang dari 2003 awal terbentuknya Tanbu.
“Se Kabupaten Tanah Bumbu kenal sama saya,” klaim pria pernah bertugas sebagai keamanan di Tempat Hiburan Malam (THM) Nabila, Arjuna, Mitra, hingga Mentari di Aria Barito Hotel di Banjarmasin ini.
Di Banjarmasin pun, ia mengklaim tak kalah familiar (terkenal) mulai sejak zaman 1985, sejumlah preman merupakan kawananya.
“Grup saya dulu ialah Ipit, Usuf, Arifin, Agus Kandangan. ada 4 orang ada dari rantau, dan semuanya tidak ada yang sugih (kaya) nya,” tutur pria Asli Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS) ini.
Kendati begitu, ia mengaku terkenal bukanlah karena dulu merupakan preman, namun ia sempat menjadi kepala Pemuda Pancasila di daerah.(ags/sir)