Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kotabaru

Kisah Keberadaan Asal Mula Adanya Suku Bajau Samah di Kotabaru

Avatar
2343
×

Kisah Keberadaan Asal Mula Adanya Suku Bajau Samah di Kotabaru

Sebarkan artikel ini
Pemukiman warga suku Bajau di Desa Rampa Kotabaru (Sumber Foto: Google foto)

Suku Bajau Samah tiba di Kabupaten Kotabaru. Suku Bajau merupakan salah satu suku yang menjadi penghuni wilayah di Kabupaten Kotabaru, lebih tepatnya di Desa Rampa Kecamatan Pulau Laut Utara.

KOTABARU, koranbanjar.net Keberadaan warga Suku Bajau di desa rampa tersebut, tentu masih kental dengan adat istiadat mereka. Terlebih dari segi pariwisatanya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Seperti perayaan hari jadi Kabupaten Kotabaru, suku Bajau atau warga desa rampa pasti selalu melakukan ritual selamatan laut.

Dari cerita tokoh adat Bajau Samah, Johansyah Darma. Suku Bajau berasal dari Johor, Malaysia, tempat berdirinya Kerajaan Bajau. Kerajaan ini dirundung musibah ketika Putri Pa’pu menghilang lantaran persoalan internal.

Kemudian Raja pun sontak menitahkan warganya untuk berpencar mencarinya. Dengan berbekal ciri-ciri Pa’pu, para warga tersebut berlayar menuju timur.

“Ada yang singgah ke Filipina. Ada pula yang terdampar di Pulau Lombok hingga ke Kendari. Hasilnya? Nihil. Sang putri tak pernah ditemukan,” ujar Johansyah, Kamis (11/8/2022).

Dari penuturan cerita, sambungnya, putri kabur karena kecewa dengan sang raja, lantaran tidak merestui hubunganya dengan Maruni seorang nelayan biasa.

Dalam pencarian sang putri, warga banyak berubah menjadi misi bertahan hidup. Banyak yang memilih untuk menetap karena betah.

“Kalo orang tua saya dulu berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Karena sudah terbiasa merantau, orang tua saya kembali berlayar. Berpindah sekitar tahun 1930 sampai di Kotabaru dan menetap di sini,” katanya.

Suku Bajau memang tak bisa dipisahkan dari laut, karena mereka adalah pelaut, dan laut adalah kehidupan mereka. Beberapa anggota Suku Bajau pun terus berdatangan ke Bumi Saijaan, hingga pada tahun 1949 tercetuslah pendirian sebuah perkumpulan orang Bajau di Kotabaru.

“Kala itu, Kepala Desa Rampa bernama Dome, wakilnya adalah Darman, orang tua saya,” ucap Johansyah.

Kenapa Suku Bajau bertambah nama menjadi Bajau Samah. Kata Johan itu merupakan pesan dari orang tua mereka, yang mana Samah dalam artian sama rata, tidak ada derajat dan kasat yang lebih tinggi.

“Tidak ada yang spesial,” cetusnya.

Diakhir ceritanya, Johansyah berharap anak-anak Bajau Samah di Kotabaru bisa menjaga sejarah dan filosofi tersebut, dan selalu dipegang oleh anggota sukunya, tua ataupun muda.

“Saya berharap, anak-anak Bajau Samah di Kotabaru bisa menjaga sejarah dan pesan ini,” pungkasnya.

(cah/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh