Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Kini, “Rumah Jomblo Anyar” Sudah Bisa Digunakan Selfie Lagi

Avatar
443
×

Kini, “Rumah Jomblo Anyar” Sudah Bisa Digunakan Selfie Lagi

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU –  Di bawah awan mendung, Sukri (50) beristirahat sembari mengawasi api yang membakar kepingan kayu sisa bangunan rumah jomblo yang dulu sudah tak dapat digunakan lagi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Rumah jomblo yang roboh rata dengan tanah diterpa angin kencang beserta hujan deras pada (25/10) lalu, kini proses pembangun rumah jomblo tersebut hampir selesai. Untuk bentuk bangunannya tidak diubah, masih sama dengan yang dulu. Bahkan, sekarang “Rumah Jombol Anyar “ sudah bisa digunakan untuk berselfie atau wefie.  Itu sudah perintah dari pemilik bangunan tersebut, sesuai dengan  musyawarah dengan Kapolsek Banjarbaru Timur.

Untuk bahan dinding dan atap masih memakai yang dulu, hanya bebarapa bahan baru yang ditambahkan seperti tiang dari ulin untuk memperkokoh pondasi.

Proses pengerjaan memakan waktu sekitar 10 hari, dan hari ini sudah memasuki hari ke 9. Pekerja yang membangun Rumah Jomblo tersebut ialah Sukri warga Kertak Baru, Cempaka yang dibantu anaknya Safwan (19).

“Kira-kira selesainya paling 10 hari. Itu juga dibantu anak selama 2 hari, tapi sekarang anak saya lagi sibuk, jadi sendiri saja,” ujar Sukri saat ditemui koranbanjar.net pada Senin (06/11) siang.

Memang pekerjaan tersebut sulit bagi orang awam yang tidak di bidangnya, tetapi untuk Sukri tidak ada masalah, paling soal biaya yang lebih banyak.

“Saya ini sebagai tukang tidak ada kesulitan membangun ini, apalagi takut. Karena sudah terbiasa jadi tukang, paling upahnya aja ditinggikan,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, awalnya ia membuat tangga dulu dan membuat pijakan, sesudah itu baru ia membawa kayu-kayunya dengan dipangku sampai ke atas untuk membangun Rumah Jomblo.

Luas dari tanah untuk Rumah  Jomblo sekitar 5×4, kemudian luas rumah 4 x 2,5 dan untuk pondasi diperkuat dengan cor pada bagian kaki-kakinya.

“Agar tidak roboh lagi rumahnya,  pondasinya diperkuat dengan di cor, dan ada penyangga yang ditanam sedalam setengah meter,” terangnya

Ditambahkan, ada 2 pelataran tambahan yang dipasang kiri dan kanan dengan tinggi 4 meter. Itu untuk orang yang mau naik berfoto di pelataran tersebut, dan itu tidak sampai naik ke rumah, supaya menghindari aktivitas yang buruk.

“Fungsinya untuk orang yang mau berfoto aja, kan pemandangannya bagus. Gedung Guberner jadinya bisa kelihatan. Tangganya cukup sampai pelataran itu, takutnya ada kegiatan buruk, itu sudah perintah Kapolsek,”jelasnya.

Sekarang ini untuk bagian dalam Rumah Jomblo ada sedikit perubahan, yaitu dapurnya yang agak sedikit dimundurkan.

“Perubahannya sedikit aja, di bagian dalam bagian dapur dimundurkan, dan beberapa kayu ada yang diganti dengan kayu ulin. Untuk keseluruhannya sama seperti dulu,” ujar Sukri.(dra/maf)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh