Dalam menjaga penanganan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI), berkerjasama International Tropical Timber Organization (ITTO).
BANJARBARU, koranbanjar.net – Sasaran dalam kegiatan itu yakni seluruh elemen masyarakat dan instansi pengendalian karhutla. Hal ini diungkapkan, Kordinator Proyek Kegiatan Bersama ITTO, Irfan Malik Setiabudi.
“Seperti Manggala Agni, masyarakat peduli api, masyarakat lokal dan instansi pengendali api tingkat kabupaten dan provinsi,” ujarnya Irfan, Selasa (15/6/2021).
Menurutnya, kerja sama ini untuk mengcover sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalsel dan Kalteng.
“Karena ada keterbatasan dan sebagainya, kami sempat memilih tiga provinsi yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah,” ungkapnya.
Plt Kasi Kebakaran Hutan dan Lahan Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, Tri Setiawan menjelaskan, dalam masalah karhutla yang terberat yakni soal pencegahan.
“Bagaimana caranya menyadarkan masyarakat yang melakukan pembakaran lahan, itu masalahnya,” kata dia.
Tri mengungkapkan, sudah lama tidak dilakukan peningkatan sumber daya manusia internal Manggala Agni.
“Selama tiga hari, mereka mendapatkan pelatihan materi baru selain pengendalian karhutla seperti keselamatan kerja dan evakuasi satwa yang penting bagi mereka saat di lapangan,” tuturnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar sama-sama menjaga lingkungan dan jangan membakar lahan. “Sekecil apapun apinya, musuh bagi kita,” lanjutnya.
Seperti diketahui, kegiatan tersebut merupakan organisasi antar pemerintah dalam mendorong konservasi sumber daya hutan tropis. Termasuk kegiatan pengelolaan, pemanfaatan dan perdagangannya secara berkelanjutan. (maf/ykw)
