Kementan Ajak Petani Muda Tanah Laut Tingkatkan Usaha, Melalui Akses Permodalan Berbasis Syariah

Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur Klinik Agribisnis Pojok Kredit diBalai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan pada Rabu (5/7/2023). (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

TANAHLAUT, koranbanjar.net – Untuk meningkatkan minat generasi muda untuk berbisnis dibidang pertanian adalah melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian.

Lebih lanjut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan RI) terus mendorong dan mengajak keterlibatan generasi milenial dalam sektor pertanian.

Salah satu nya melalui program YESS dan mengajak anak muda untuk tak ragu terjun ke usaha sektor pertanian.

“Petani milenial itu lebih open mind, tinggal harus di-trigger lebih kuat. Yang muda itu punya militansi tinggi, aku mau lihat kamu kaya,” ujar Syahrul.

Menteri Syahrul meyakini kemampuan generasi muda dalam mengembangkan bisnis jauh lebih efisien dan modern jika dibandingkan dengan generasi tua yang mendominasi profesi petani saat ini.

Lanjut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian

“Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini adalah agar mereka dapat mengembangkan skala usaha dan mengakses permodalan khsusunya KUR. Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial.” jelas Dedi.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi Petani Milenial, yang kali ini dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) YESS Programme Kalimantan Selatan.

Kali ini SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur Klinik Agribisnis Pojok Kredit yang disiarkan langsung dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan pada Rabu (5/7/2023).

Melalui Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur kali ini mengambil tema: Usaha Tumbuh Bersama Modal Syariah.

MAF ini mengundang 4 narasumber yaitu: Ridul Akbar, Kepala PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Banjarmasin yang memberikan materi tentang akses permodalan berbasis syariah.

Lanjut Muhammad Riyani, Offtaker Penangkar Benih Padi di Tanah Laut mengajak petani milenial untuk menjadi penangkar benih padi khususnya di Tanah Laut yang sangat menjanjikan.

Kemudian Jamilludin seorang Local Champion Penerima Manfaat Program YESS yang berbagi pengalaman di bidang penangkaran benih khususnya padi.

Terakhir Budi Santoso selaku Koordinator BPP Kurau, Tanah Laut, yang menyampaikan bahwa BPP sebagai tempat informasi dan konsultasi Agribisnis Pertanian dan tentang permodalan.

Selain itu BPP selaku Business Development Service Providers (BDSP) di Program YESS siap membuka diri sebagai wadah sharing, komunikasi, dan konsultasi terkait usaha di bidang pertanian.

Tani Akur Klinik Agribisnis Pojok Kredit yang disiarkan langsung dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kurau. (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS, yang hadir secara daring, mengatakan,

“Kegiatan MAF Pojok Kredit kali ini mengundang dari perbankan, BPP, serta juga mengundang offtaker dan menundang Local Champion Penerima Manfaat Program YESS untuk memberikan solusi serta bisnis matching dan bisnis pitching kepada petani milenial”, jelas Santi.

Dijelaskan Angga Tri Aditia Permana selaku Project Manajer PPIU Kalsel di kesempatan ini menyampaikan,

“Semoga dengan kegiatan ini menjadi trigger di setiap BPP melaksanakan kegiatan seperti ini. Serta ini dapat dilanjutkan lebih erat lagi dalam membuka peluang akses permodalan dan networking dan mempertemukan yang sudah sukses dengan petani lainnya,” ujarnya.

Selain dihadiri oleh 4 narasumber, kegiatan MAF kali ini juga dihadiri oleh peserta offline merupakan penyuluh, petani milenial, penerima manfaat program YESS asal Kabupaten Tanah Laut dan tentunya peserta yang hadir secara online. (Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *