Kekeringan, Petani di Desa Kitano Terancam Gagal Panen

MARTAPURA. KORANBANJAR.NET- Sungai Kitano merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani. Lahan pertanian seluas 116 hektare, telah digarap petani sekitar 75 hektar, lahan tersebut dibagi menjadi watun 1 dan watun 2.

Tanaman padi di watun 1 yang luasnya diperkirakan 45 hektar, penanaman bulan Mei 2018 sebagian sudah panen, namun hasilnya kurang memuaskan. Hasil biji padi tidak penuh dan lebih kecil.

Sedangkan lahan di watun 2 kurang lebih 30 hektar, penanamannya 2 bulan usai watun 1 mengalami kekeringan, diperkirakan akan gagal panen. Hal ini disebabkan perairan lahan pertanian yang biasanya mengandalkan unsur alam seperti anak sungai, tabukan mengalami kekeringan.

Ketua Kelompok Tani Usaha Bersama Desa Sungai Kitano, Syahbina Syahril mengatakan hasil panen dalam keadaan normal biasanya mencapai 7 ton dalam satu hektar, sekarang ini mengalami kekeringan hasil petani pun menurun hanya 6 ton per hektar.

“Anak sungai dan tabukan tidak bisa mengairi sawah karena kekeringan, pintu air yang bertemuan langsung dengan sungai Martapura mengalami pendangkalan hingga air pun tidak bisa masuk ke anak sungai. Hanya sumur bor dibantu mesin pompa air yang dapat membantu perairan lahan, namun hanya petani yang bermodal besar yang bisa memiliki dan menggunakannya,” ucap Syahril.

Syahril menambahkan tidak hanya petani sungai kintano yang mengalami keadaan seperti ini, petani-petani desa lain juga mengeluhkan mengalami hal serupa.(mj-20/sir)