Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Kebun Lombok Diserang Hama, Begini Nasib Petani 

Avatar
391
×

Kebun Lombok Diserang Hama, Begini Nasib Petani 

Sebarkan artikel ini

MARTAPURA – Petani cabai atau Lombok di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura mengalami kerugian dan hampir gulung tikar. Hal itu disebabkan hama penyakit yang menyerang pohon cabai hingga tak bisa ditangani lagi.

Tidak hanya di Kalimantan Selatan, penyakit ini juga bahkan menyerang tanaman lombok di Kepulauan Jawa dan sekitarnya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pohon cabai yang mengalami kerusakan tidak bias ditangani, bahkan bisa merusak pohon cabai yang ada di dekatnya. Meski sudah diupayakan dengan berbagai macam obat tanaman, namun sampai sekarang tidak membuahkan hasil.

“Sudah berbagai macam obat saya gunakan, bahkan obat yang dari Jawa juga sudah saya gunakan. Namun sampai sekarang tidak ada pengaruhnya bagi tanaman dan bahkan tambah parah,” tutur petani cabai, Suparno (55) asal Desa Tungkaran.

Penyakit pada cabai ini tak hanya menyerang pada buah, tetapi juga menyerang batang dan daun. Daun yang terserang penyakit biasanya kering dan rontok, dan batang pohon cabai terlihat seperti mati.

“Buah dan pohon cabai yang terkena penyakit sudah saya jauhkan dari yang baik, namun tetap saja yang lainya kena penyakit,” tambahnya.

Penyakit cabai ini berpengaruh ke semua tanaman cabai, di antaranya cabai keriting dan cabe rawit, dari awal tahun 2017 para petani cabai mengaku mengeluh dengan adanya penyakit yang tidak bisa ditangani ini. Hanya cabai yang baru ditanam saja yang bisa bertahan.

“Saya hanya bisa pasrah dengan hama penyakit yang menyerang tanaman lombok ini,” timpalnya.

Namun sayangnya petani yang ada di Desa Tungkaran ini belum terdaftar di kelompok tani. Alasan yang mereka sampaikan kepada wartawan koranbanjar.net, karena mereka kebanyakannya orang pendatang, dan masih baru.

Ditambah lagi harga cabai yang dulu pernah melangit namun sekarang malah menurun derastis, dilihat dari pengiriman cabai yang sudah mulai kurang, harusnya harga cabai di pasar mulai naik kembali. Namun sampai sekarang harga cabai masih tetap standar. 

“Seharusnya harga cabai sudah naik sekarang, pasalnya cabai sudah tidak banjir lagi di pasaran,” pungkas Suparrno.(sen)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh